Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus George Floyd Terulang di India, Tahanan Tewas dengan Luka di Dubur

Rakyat Negeri "Bollywood" menuding polisi sebagai pelaku di balik tewasnya J Jayaraj (58) dan Beniks Immanuel (31).

Pihak keluarga menyebut ada luka di dubur korban, dan tanda-tanda penyiksaan lainnya.

Ketua Menteri Negara Bagian Tamil Nadu Edappadi Palaniswami mengatakan, kasus ini telah dilimpahkan ke Biro Investigasi Pusat (CBI) untuk diselidiki.

Dilansir dari media India NDTV pada Minggu (28/6/2020), ayah dan anak itu diduga disiksa oleh polisi sebelum dijebloskan ke penjara.

Penyebab penahanan adalah jam operasional toko mereka melebihi waktu yang diizinkan selama lockdown virus corona.

"Pemerintah telah memutuskan kasus ini diselidiki CBI. Kami akan menyerahkan kasus tersebut kepada CBI dengan izin dari Pengadilan Tinggi Madras."

"Kami akan melakukan ini dalam persidangan berikutnya. Saat ini Pengadilan Tinggi Madras sedang memeriksanya sendiri," kata Palaniswami dikutip dari NDTV.

Istri Jayaraj mengirim surat ke pejabat pemerintah negara bagian, yang berisi keterangan suami serta anaknya jadi korban penyiksaan dalam tahanan polisi.

Dia menuntut pelaku dihukum seperti yang terjadi di kasus George Floyd.

Partai oposisi Dravida Munnetra Kazhagam (DMK) menyatakan, mereka akan meminta hasil pemeriksaan CBI di pengadilan, jika pemerintah negara bagian tidak menyelidikinya dengan benar.

Pernyataan itu disampaikan oleh ketua partai, Muthuvel Karunanidhi Stalin, pada Sabtu (27/6/2020).

Sementara itu aktor sekaligus politisi Kamal Haasan mengecam Ketua Menteri dan pemerintahannya atas kasus ini, dengan menyebut mereka "terdakwa utama".

Dia termasuk di antara banyak orang yang menyerang pemerintah. Tagar #JusticeforJayarajandBennix banyak digunakan di media sosial, termasuk di kalangan selebriti dan politisi.

Kronologi penahanan

Jayaraj dan Beniks dibekuk polisi pada Jumat (19/6/2020) karena melanggar aturan lockdown.

Keterangan itu tercantum di laporan polisi, atau yang disebut FIR (First Information Report) di India. Laporan itu dibuat oleh polisi di Kota Sathankulam.

Beniks tewas pada Senin (22/6/2020) setelah mengeluh sesak napas, dan Jayaraj mengembuskan napas terakhir keesokan harinya. Penyebab kematiannya diumumkan Palaniswami pada Rabu (24/6/2020).

Sebanyak empat polisi termasuk dua sub-inspektur dan satu inspektur telah dibekukan statusnya oleh pemerintah negara bagian.

Pihak keluarga menuding ada luka di dubur dan menunjukkan tanda-tanda lain yang diduga akibat penyiksaan, seperti bulu dada yang dicabut paksa.

Mereka menuntut para polisi yang terlibat kasus ini dijerat dengan pasal pembunuhan.

Sementara itu Jayaraj dan putranya didakwa dengan intimidasi kriminal dan melecehkan polisis secara verbal.

FIR menuliskan nama putra Jayaraj sebagai Pennis, dan keluarga meluruskan bahwa namanya adalah Beniks. Namun dokumen di Pengadilan Tinggi Madras menuliskan namanya jadi Bennicks

Demo besar-besaran lalu terjadi di Tuticorin. Mereka melakukan aksi mogok massal dengan menutup toko-toko di distrik-distrik dan wilayah Tamil Nadu lainnya pada Jumat (26/6/2020).

Pihak keluarga awalnya menolak menerima jenazah Jayaraj dan Beniks setelah diotopsi.

Mereka baru menerima jenazah keesokan harinya dengan harapan mendapat keadilan dan jaminan yang dijanjikan para pihak berwenang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/28/224418670/kasus-george-floyd-terulang-di-india-tahanan-tewas-dengan-luka-di-dubur

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke