Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Media Salah Kutip Pernyataan Pakar Medis AS, Trump "Ngamuk" dan Bentak Wartawan

Amukan Trump terjadi pada Kamis (23/4/2020) usai Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield diwawancarai oleh The Washington Post.

Trump membawa Redfield ke podium Gedung Putih guna menyangkal wawancara, dan untuk memastikan The Washington Post mengutip pernyataan Redfield dengan benar.

Peristiwa ini terjadi saat briefing media harian di Gedung Putih mengenai virus corona, yang dipicu oleh Redfield mengatakan kepada The Washington Post bahwa gelombang kedua Covid-19 musim dingin ini dikombinasikan dengan musim flu, "sebenarnya akan lebih berat daripada yang baru saja dilalui".

The Washington Post melakukan wawancara dengan tajuk utama: "Direktur CDC memperingatkan gelombang kedua virus corona kemungkinan akan lebih dahsyat".

Daily Mail mengabarkan, Trump marah dengan liputan tentang komentar Redfield dan menyebut artikel itu "tidak akurat."

Dia juga membentak wartawan yang bertanya tentang peringatan itu dan apakah Redfield dikutip secara akurat.

Presiden 73 tahun itu kemudian membawa Redfield ke hadapan para awak media untuk mengklarifikasi apa yang dikatakannya dalam wawancara.

Menurut pemberitaan Daily Mail pada Rabu (23/4/2020), ini dilakukan Trump untuk memastikan Redfield dikutip secara akurat. Redfield mengatakan bahwa tajuk utama pada cerita The Washington Post adalah "tidak pantas".

"Saya pikir sangat penting untuk menekankan apa yang tidak saya katakan," kata Redfield.

"Saya tidak mengatakan ini akan menjadi lebih buruk, saya mengatakan itu akan menjadi lebih sulit dan berpotensi rumit karena akan memiliki flu dan virus corona yang bersirkulasi pada saat yang sama," terangnya dikutip dari Daily Mail.

Trump kemudian menyela pernyataan itu dan mengeluhkan Direktur CDC telah salah dikutip.

Redfield melanjutkan untuk mengklarifikasi secara detail apa yang dia katakan dalam wawancaranya dengan The Washington Post, yang pada dasarnya juga adalah apa yang dia katakan kepada media tersebut.

"Musim gugur dan musim dingin berikutnya, kita akan memiliki 2 virus yang beredar dan kita harus membedakan mana yang flu dan mana yang virus corona."

"Itu tidak berarti akan menjadi lebih buruk, itu hanya akan menjadi lebih sulit karena kita harus membedakan antara keduanya," terang Redfield.

Direktur CDC itu juga mendesak warga AS untuk mendapat vaksinasi flu "agar tersedia ranjang di rumah sakit untuk ibu atau nenek Anda yang mungkin terkena virus corona".

Dia mengatakan bahwa jika flu dan Covid-19 memuncak pada saat yang sama, "Itu bisa sangat, sangat, sangat, sangat sulit dalam hal kapasitas kesehatan."

Jonathan Karl dari ABC bertanya kepada Redfield di briefing Gedung Putih, apakah ia dikutip secara akurat.

"Saya secara akurat dikutip di The Washington Post sebagai "sulit", tetapi tajuk berita itu tidak pantas," ungkap Redfield.

Gedung Putih bereaksi cepat setelah The Washington Post menerbitkan wawancara dengan Redfield, mengeluhkan bahwa kutipannya disalahtafsirkan.

Sekretaris pers baru Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan, dia menyarankan orang untuk mendapat suntikan flu.

Selain The Washington Post, CNN dan kantor berita lainnya juga menulis komentar Redfield mengingat nilai berita dan banyak diminati publik.

Namun Gedung Putih tetap mendorong agar media-media mengutip persis apa yang dikatakan Redfield.

Trump juga mengklaim kutipan Redfield diambil di luar konteks.

"Direktur CDC benar-benar dikutip salah oleh Fake News @CNN pada COVID 19. Dia akan mengeluarkan pernyataan," tulis Trump di Twitter-nya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/24/082018270/media-salah-kutip-pernyataan-pakar-medis-as-trump-ngamuk-dan-bentak

Terkini Lainnya

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke