Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Media Korea Utara Bungkam soal Kondisi Kim Jong Un

Kim menjadi sorotan dunia setelah media yang dikelola sebagian pembelot menyatakan dia menjalani perawatan seusai operasi kardiovaskular.

Laporan dari CNN menyatakan bahwa AS memantau laporan intelijen bahwa Kim Jong Un sempat kritis setelah menjalani operasi jantung itu.

Baik sumber di Korea Selatan maupun China mengatakan, mereka tidak bisa mengonfirmasi, dan menekankan tidak ada informasi penting mengenai Kim.

Presiden Donald Trump, yang selama dua tahun terakhir berusaha membujuk Kim agar menyerahkan senjata nuklirnya, juga tak membenarkan kabar itu.

"Saya hanya berharap dia baik-baik saja," kata dia dalam konferensi mengenai perkembangan Covid-19 di Gedung Putih Selasa 921/4/2020).

"Saya punya hubungan baik dengan Kim Jong Un. Saya ingin dia baik-baik saja. Mari kita lihat perkembangannya. Hanya, saya tak yakin laporan itu benar," ujar Trump.

Spekulasi mengenai kesehatan Kim muncul ketika dia tak hadir pada perayaan ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April.

Kantor Kepresidenan Korea Selatan kemudian menerangkan, mereka meyakini sang pemimpin itu saat ini sudah menangani urusan negaranya.

Memetik mulberry, tak ada Kim

Dilansir Al Jazeera, kantor berita Korea Utara KCNA merilis sejumlah kabar. Di antaranya pengadaan alat olahraga, memetik mulberry.

Hingga pertemuan yang dilakukan di Bangladesh untuk menggelar studi mengenai Juche, atau ideologi mandiri yang diusung Korut.

Kemudian harian Rodong Sinmun mengulas mengenai artikel kemandirian di bidang ekonomi, hingga penanganan pemerintah atas virus corona.

Yang menarik, dua media yang selama ini dikenal sebagai corong Pyongyang tersebut sama sekali tidak mengulas mengenai pemimpin mereka.

Daily NK yang dikelola sejumlah pembelot Korut mengabarkan, pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu dibawa ke rumah sakit pada 12 April sebelum menjalani operasi kardiovaskular.

Dikatakan pria yang diyakini berusia 36 tahun itu kesehatannya menurun sejak Agustus karena perokok berat, obesitas, hingga kelelahan bekerja.

Mengutip salah satu sumber internal Korea Utara, Kim kini berusaha memulihkan kondisinya di sebuah vila yang berlokasi di resor Gunung Myohyang.

Terakhir kali Kim muncul ke pemberitaan ketika memimpin rapat pejabat pemerintah guna membahas penanganan wabah virus corona pada 11 April.

Selain itu, Kim Jong Un juga merekomendasikan adiknya, Kim Yo Jong, sebagai anggota pengganti di politbiro Partai Buruh.

Isu suksesi

Pada 2014, dia sempat menghilang selama enam pekan, dan kembali sambil memakai tongkat. Intelijen Korsel kemudian mengungkapkan dia menjalani pengangkatan kista dari kakinya.

Baik pemerintah maupun media di luar Korut berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai gerak gerik negara yang dikenal tertutup itu.

Pada 2016, media Korsel sempat mengutip intelijen yang mengatakan Kim telah mengeksekusi mantan kepala militer atas tuduhan korupsi.

Namun beberapa bulan kemudian, Ri Yong Gil, mantan kepala militer yang dimaksud, ternyata masih hidup dan mendapat jabatan baru.

Tidak jelas apa yang bakal terjadi dengan Korea Utara jika saja Kim terpaksa menepi karena alasan kesehatan, atau yang lebih buruk, meninggal.

Dengan tidak ada informasi mengenai anak-anaknya, analis memprediksi sang adik kemungkinan akan menggantikan Kim jika terjadi hal buruk, hingga penerusnya dianggap cukup umur.

"Asumsi dasarnya tentunya adalah orang yang masih ada hubungan keluarga," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien kepada Fox News.

O'Brien kemudian menjelaskan, asumsi itu masih sangatlah liar karena tak ada yang tahu dengan kondisi Kim sebenarnya, sehingga mereka harus wait and see.

Cheong Seong-chang, analis di Institut Sejong berujar, pergolakan politik tak akan terjadi karena si adik sudah mulai mempersiapkan dirinya.

Selain itu, para pejabat Korut masih menaruh kepercayaan kepada Keluarga Kim untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan di negara komunis tersebut.

Namun Koh Yu-hwan, penasihat Presiden Korsel Moon Jae-in sekaligus pakar di Universitas Dongguk, berujar gejolak masih dimungkinkan.

Meski nantinya Kim yo Jong bakal naik menggantikan kakaknya, anggota elite lain bakal berusaha mengurangi pengaruhnya dari balik layar.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/151746070/media-korea-utara-bungkam-soal-kondisi-kim-jong-un

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke