Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER GLOBAL] Dokter Italia Temukan "Pneumonia Aneh" | Jerman Batasi Perkumpulan 2 Orang

Sementara di Wuhan, para dokter sudah menemukan adanya "kasus pneumonia tak diketahui" di Desember. Adapun infeksi pertama ditelisik balik pada 1 Desember.

Kemudian di Jerman, para petinggi negara merasa karantina tidak efektif diterapkan ke penduduk Jerman.

Sebagai gantinya, Jerman menerapkan aturan berkumpul maksimal 2 orang, kecuali keluarga atau yang tinggal serumah.

Dua berita tersebut bisa Anda baca selengkapnya dalam kumpulan berita terpopuler global sepanjang Senin (23/3/2020) sampai Selasa (24/3/2020).

1. Virus Corona, Dokter Italia Temukan "Pneumonia Aneh" sejak November 2019

Temuan itu disampaikan Giuseppe Remuzzi, Direktur Institut Penelitian Farmakologi Mario Negri di Milan, kepada National Public Radio of the United States.

"Mereka (dokter umum) mengingat bahwa ada semacam pneumonia aneh, sangat parah, yang menimpa lansia pada Desember, bahkan November," kata dia.

Dilansir dari South China Morning Post Senin (23/3/2020), Remuzzi memahami bahwa patogen yang kemungkinan adalah virus corona itu sudah menyebar di Region Lombardy.

Lalu bagaimana tindakan dokter Italia? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

2. Daripada Karantina, Jerman Pilih Batasi Perkumpulan Maksimal 2 Orang

Otoritas Jerman mengeluarkan aturan perkumpulan warganya tidak boleh dihadiri lebih dari dua orang, untuk menekan penyebaran virus corona.

Menurut para petinggi negara tersebut, cara ini akan lebih efektif ketimbang menerapkan karantina di rumah bagi para warga negaranya.

Regulasi baru ini diumumkan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel, Minggu sore (22/3/2020) waktu setempat.

Aturan baru karantina di Jerman bisa Anda baca selengkapnya di sini.

3. Dokternya Terinfeksi Virus Corona, Kanselir Jerman Angela Merkel Dikarantina

Kanselir Jerman Angela Merkel dilaporkan dikarantina setelah dokter yang merawatnya positif terinfeksi virus corona.

Juru bicara Merkel, Steffen Seibert berkata, Merkel langsung diberi tahu setelah memberikan keterangan mengenai langkah pemerintah mengendalikan wabah.

Lalu bagaimana kondisi Merkel? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

4. Pakar Sebut Rencana Herd Immunity guna Atasi Virus Corona Tak Perlu Dilakukan

Pakar asal Inggris menyebutkan, ide menggeber herd immunity guna mengatasi virus corona tidak perlu dilakukan jika social distancing dijalankan dengan benar.

Ide tersebut muncul pada pertengahan Maret, di mana Perdana Menteri Boris Johnson mencetuskannya guna mengatasi penyebaran wabah.

Dilansir Al Jazeera, Jumat (20/3/2020), herd immunity adalah sekelompok besar orang yang mempunyai kekebalan atas suatu penyakit demi menghentikan penyebarannya.

Lalu mengapa pakar menyebut herd immunity tak perlu dilakukan? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/24/061237170/populer-global-dokter-italia-temukan-pneumonia-aneh-jerman-batasi

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke