Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Manfaat Kombucha untuk Kesehatan, Minuman Fermentasi

Kompas.com - 01/01/2024, 09:05 WIB
Marsha Awang Lisba Siella,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

4. Musnahkan bakteri berbahaya

Salah satu zat utama yang dihasilkan selama fermentasi kombucha adalah asam asetat, yang juga ditemukan dalam cuka.

Seperti halnya polifenol dalam teh, asam asetat dapat memusnahkan banyak mikroorganisme yang berpotensi berbahaya.

Kombucha yang terbuat dari teh hitam atau hijau memiliki sifat antibakteri yang kuat, terutama terhadap bakteri penyebab infeksi.

Efek antimikroba ini menekan pertumbuhan bakteri dan ragi yang tidak diinginkan, tetapi tidak mempengaruhi bakteri dan ragi probiotik yang terlibat dalam fermentasi kombucha.

5. Mengurangi risiko penyakit jantung

Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di dunia.

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kombucha dapat mengurangi risiko penyakit jantung, serta menurunkan tingkat kolesterol, hanya dalam waktu 30 hari.

Teh hijau pada kombucha dapat melindungi partikel kolesterol LDL dari oksidasi, yang diduga berkontribusi terhadap penyakit jantung.

Faktanya, peminum teh hijau memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, sama halnya dengan mengonsumsi kombucha.

6. Membantu menurunkan diabetes tipe dua

Diabetes tipe dua mempengaruhi lebih dari 462 juta orang di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan resistensi insulin.

Sebuah studi pada tikus tahun 2012 menemukan bahwa, kombucha memperlambat pencernaan karbohidrat yang mengurangi kadar gula darah dan juga meningkatkan fungsi hati dan ginjal.

7. Membantu melindungi dari kanker

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia. Hal ini ditandai dengan mutasi sel dan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.

Dalam penelitian tabung reaksi, kombucha membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, karena konsentrasi polifenol dan antioksidan teh yang tinggi.

Meskipun cara kerja sifat antikanker dari polifenol teh masih belum sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan bahwa polifenol dapat menghambat mutasi gen dan pertumbuhan sel kanker serta mendorong kematian sel kanker.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com