Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kopi Jos Pertama di Yogyakarta, Berdiri Sejak 1960-an

Kompas.com - 10/11/2023, 14:08 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepulan asap dari segelas kopi jos tidak hanya disebabkan oleh air panas, melainkan arang.

Ini yang membedakan kopi jos dengan minuman lain. Bahannya terdiri dari kopi, gula, air panas, dan arang yang diklaim menyehatkan.

"Arang dalam kopi jos ini bisa menghilangkan kembung, bikin sehat," kata Lik Man, pemilik kopi jos pertama di Yogyakarta, ketika ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week 2023, Jumat (3/11/2023).

Namun, arangnya tidak sembarangan. Lik Man menggunakan arang dari kayu sambi asal Imogiri.

Kopi Joss Angkringan Lik Man di Jakarta Coffee Week 2023.Kompas.com/Krisda Tiofani Kopi Joss Angkringan Lik Man di Jakarta Coffee Week 2023.

Manfaat kesehatan arang dalam kopi jos ini sudah terbukti sejak dulu, ketika Kopi Jos Lik Man berdiri pada 1980-an.

Lik Man bercerita, dulu, tukang becak mampir ke angkringannya dan meminta kopi untuk mengatasi perut kembungnya.

Selain itu, nama kopi ini juga diambil dari pembuatannya. Arang yang masih panas akan mengeluarkan suara "jos" ketika dimasukkan ke dalam kopi.

Jumlah arangnya tidak selalu sama. Bisa dimasukkan sebanyak dua hingga empat potong sehingga membuat kopi jos lebih kental daripada kopi tubruk biasa.

Baca juga:

Sejak 1960-an

Lik Man dan Kobar, pemilik Angkringan Lik Man saat ditemui di Jakarta Coffee Week 2023.Kompas.com/Krisda Tiofani Lik Man dan Kobar, pemilik Angkringan Lik Man saat ditemui di Jakarta Coffee Week 2023.

Lik Man menuruni usaha ayahnya. Namun, ketika memegang tongkat bisnis keluarga pada 1960-an, ia hanya menjual kopi dan teh biasa di angkringan.

Setelah kopi jos buatannya muncul 20 tahun kemudian di dekat Stasiun Tugu Yogyakarta, mulai banyak angkringan kopi jos lain yang bermunculan.

Ia mulai berjualan pada sore hari hingga tengah malam. Menjajakan kopi jos dengan kopi khusus yang sudah dibuat.

"Kopi kami itu house blend, yang satu pakai arabika dan satu lagi robusta," ujar Kobar, anak Lik Man.

Air panas dan arang di angkringan opi Joss Lik Man Jakarta Coffee Week 2023.Kompas.com/Krisda Tiofani Air panas dan arang di angkringan opi Joss Lik Man Jakarta Coffee Week 2023.

Kobar, putra Lik Man kini memegang bisnis keluarganya, sementara sang ayah sudah pensiun dan tidak lagi ikut ke angkringan.

Kobar mulai mengurus kopi jos pada 23 tahun lalu. Kini, dirinya membuka cabang baru di kawasan Pasar Kranggan, Yogyakarta.

Menurut dia, kopi jos tetap digemari, di tengah banyaknya kopi moden yang bermunculan.

Segelas kopi jos dijual Rp 8.000. Dalam sehari, angkringan ini bisa menghabiskan 15-30 kilogram arang di dua cabang angkringannya.

Kopi Jos Lik Man bahkan berencana membuka cabang ketiga di Yogyakarta, tetapi belum menentukan di mana lokasi tepatnya.

Angkringan turun-temurun ini kemungkinan tidak dipegang oleh anak Kobar beberapa tahun lagi.

Meskipun sudah dewasa, Kobar menuturkan bahwa anaknya memiliki kesibukan lain di luar negeri.

Kopi Jos Lik Man nantinya akan diturunkan pada sang sepupu yang kini juga mulai membantunya di angkringan, melayani pelanggan setiap hari.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com