Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Bahan Pangan Fortifikasi, Ada Garam Beryodium untuk Ibu Hamil

Kompas.com - 01/07/2023, 18:07 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fortifikasi diperlukan untuk memperkaya kandungan gizi sejumlah bahan pangan.

Setidaknya, ada tiga bahan pangan fortifikasi di Indonesia, yakni garam, terigu, dan minyak.

Zat gizi yang ditambahkan ke dalam tiap bahan pangan berbeda, memiliki fungsinya masing-masing untuk mengatasi malanutrisi tertentu.

Rozy Jafar, Deputy Country Director Nutrition International Indonesia, menjelaskan tiga bahan pangan fortifikasi di Indonesia berikut ini.

1. Garam beryodium

Rozy menegaskan bahwa penyakit gondok bukan satu-satunya alasan fortifikasi garam beryodium.

Penambahan yodium pada garam justru berfokus pada ibu hamil dan janin di dalamnya.

"Fortifikasi garam itu diperlukan untuk ibu hamil agar janin pada bayinya bisa mendapat suplai yodium dalam rangka pembentukan otak janin," jelas Rozy.

Masalahnya, produsen garam di Indonesia sangat banyak. Sebagian besar di antaranya merupakan produsen kecil sehingga membutuhkan kontrol berkala demi memastikan keberadaan garam beryodium.

Baca juga:

2. Fortifikasi zat besi pada terigu

Kewajiban fortifikasi bahan pangan pertama kali berlaku untuk garam. Kemudian, fortifikasi wajib terigu menyusul pada 1998.

Fortifikasi terigu menggunakan zat besi sebagai kandungan utama. Ada juga vitamin B12 dan vitamin B1.

Zat besi dalam terigu akan membantu menurunkan angka tingginya anemia di Indonesia, khususnya pada remaja putri dan ibu hamil.

"Pelaku terigu di Indonesia tidak banyak, hanya ada 26. Mudah-mudahan dalam jangka waktu tidak lama, selama pengawasannya baik oleh BPOM, kita bisa mencapai tujuan fortifikasi terigu untuk cegah anemia," ujar Rozy.

3. Fortifikasi minyak goreng

Ilustrasi minyak goreng.SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO Ilustrasi minyak goreng.

Upaya fortifikasi minyak goreng masih terus dilakukan. Rozy mengatakan, hampir 50 persen produsen minyak goreng di pasar adalah pengusaha kecil.

"Jadi tantangannya adalah bagaimana mengubah minyak goreng kemasan curah menjadi minyak goreng kemasan," tuturnya dalam acara Small Group Media Interview: Fortifikasi Tepung Terigu di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Fortifikasi minyak goreng dilakukan untuk menambah kandungan vitamin A, khususnya pada anak-anak.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com