KOMPAS.com - Kaledo atau kaki lembu Donggala merupakan kuliner khas dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Seporsi kaledo terdiri dari sum sum tulang sapi, irisan daging sapi, potongan singkong dan jagung rebus, serta siraman kuah kaldu gurih segar.
Sekilas kaledo tampak tidak jauh berbeda dengan sup sumsum sapi biasa. Apalagi hidangan ini sama-sama dimasak dengan cara direbus.
Akan tetapi kaledo dan sup sumsum sapi aalah dua hidangan yang berbeda.
Simak tiga perbedaan kaledo dan sup sumsum sapi biasa dari pemilik sekaligus pengelola usaha kaledo asli Sulawesi Tengah di Festival Jajanan Bango 2022 Widati Hamid berikut.
Baca juga:
Kaledo dimasak dengan cara direbus di dalam air menggunakan tiga bahan utama, yaitu asam muda, garam, dan cabai rawit.
Sementara bahan untuk membuat sup sumsum sapi biasa melibatkan bumbu dan rempah yang lebih kompleks.
"Kalau sup sumsum biasa itu pakai merica, bawang putih, pala, dan cengkeh, sedangkan kaledo enggak pakai itu," kata Wisati saat ditemui oleh Kompas.com saat acara Festival Jajanan Bango 2022 pada Sabtu (29/10/2022).
Widari mengatakan rasa gurih dan asam dari kuah kaledo berasal dari proses perebusan tulang dan asam muda selama kurang lebih dua hingga tiga jam.
Baca juga:
Menurut Widati tampilan kaledo lebih sederhana dibanding sup sumsum sapi biasa karena hanya terdiri dari tulang, kuah, dan singkong atau jagung sebagai bahan pelengkap.
"Kalau sup sumsum itu banyak tambahannya, pakai bumbu sup juga," katanya.
Baca juga:
Kaledo memiliki cita rasa yang lebih segar, asam, dan gurih, sedangkan sup sumsum sapi biasa rasanya dominan gurih dan asin.
"Kaledo itu lebih segar karena orang fokus ke dagingnya, sedangkan sup sumsum itu orang fokus ke bumbunya," kata Widati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Lihat postingan ini di Instagram