Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Bersantap Teppanyaki Sambil Lihat Atraksi Masak Seru

Kompas.com - 26/10/2022, 21:32 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Meski suhu apinya sempat menurun, seafood teppanyaki tak membutukan waktu lama untuk matang dan disajikan. Hanya butuh waktu sekitar satu hingga dua menit, sebelum masuk ke pemasakan steak teppanyaki.

Potongan besar daging sapi Australia diletakkan di atas teppan. Koki kemudian menampilkan flambe alias api menyala di atas pelat besi.

Dentingan dan desis dari daging sapi yang dimasak terdengar selama pemasakan. Daging dibiarkan sebentar, sebelum akhirnya dibalik dan dibumbui.

Menggunakan garpu dan pisau besar, koki mulai memotong daging menjadi kotak-kotak dan kembali memasaknya di atas teppan.

Mentega tawar yang dilelehkan dan dicampur ke daging menjadi tanda akhir pembuatan steak teppanyaki ini. Aromanya tercium sangat harum dan menggugah.

Dua masakan terakhir yang dibuat koki adalah moyashi dan yakimeshi atau nasi goreng ala Jepang.

Semakin menarik, koki membuat kreasi bentuk mata dan senyuman untuk moyashi dan atraksi telur berbentuk hati, serta tulisan HBD saat memasak yakimeshi.

Baca juga:

Chef teppanyaki yang sedang membuat yakimeshi di Maison Tatsuya Pakubuwono. Kompas.com/Krisda Tiofani Chef teppanyaki yang sedang membuat yakimeshi di Maison Tatsuya Pakubuwono.

Pelanggan dapat meminta bentuk lainnya kepada koki selagi memasak moyashi dan yakimeshi.

Setelah semua masakannya jadi, saya pun mencicipinya, dimulai dari sayuran hingga nasi goreng.

Tekstur brokoli dan kentangnya tidak terlalu matang. Jika dimakan tanpa tambahan apapun, gurih cenderung tawar mendominasi rasanya.

Berbeda saat saya mencicipinya dengan gomadare sauce. Campuran wijen jepang dengan kacang mede terasa sangat gurih di lidah. Aromanya pun harum.

Sama halnya saat saya mencoba dua seafood tersebut dengan saus cairnya yang berwarna merah.

Segaranya jeruk, bercampur bawang bombai, bubuk cabai, dan seledri, terasa kuat dan nikmat dicampur salmon serta udang.

Sajian teppanyaki di Maison Tatsuya Pakubuwono.Kompas.com/Krisda Tiofani Sajian teppanyaki di Maison Tatsuya Pakubuwono.

Rasa udangnya sendiri cukup manis. Tekstur dagingnya lembut, tak kalah dari tofu homemade yang bertekstur superlembut dengan aroma kedelai yang memikat.

Sementara untuk steak teppanyaki, menurut saya, terasa juicy baik dimakan bersama saus maupun tidak.

Saus steak-nya lumayan menambah asin, namun tidak menghilangkan kenikmatan daging sapi australia itu.

Tak lupa dengan moyashi dan yakimeshi yang saya coba. Tekstur renyah tauge masih terasa saat menyantap moyashi, sementara yakimeshi-nya pun tak kalah gurih.

Semua sajian teppanyaki tersebut bisa kamu cicipi di Maison Tatsuya Teppanyaki di Jalan Pakubuwono VI Nomor 2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang buka setiap hari pukul 11.00-22.00 WIB.

Harganya berkisar Rp 258.000-778.000 untuk menu set, serta Rp 18.000-138.000 untuk menu a la carte.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com