Nina menyampaikan bahwa pernah kesulitan menentukan standar kualitas beeswax wrap.
Pasalnya, pembungkus makanan ini tidak boleh terlalu tipis karena tidak akan tahan lama, juga tidak bisa terlalu tebal karena akan sulit dipakai.
Mengatasi hal tersebut, Nina dan tim KALIKA membuat mesin produksi beeswax wrap untuk menyamakan standar kualitas produknya.
Sementara itu, kehadiran beeswax wrap yang belum umum di Indonesia menjadi tantangannya saat kini.
"Kebanyakan adalah orang yang baru tau ini tuh apa. Setelah kami jelaskan, makin (merasa) wow dan mau cobain," ujarnya.
Meski begitu, ia senang melihat para pelanggan yang turut peduli lingkungan dengan menggunakan pembungkus makanan ini.
"Harapannya semoga kita tetap membangun kesadaran karena kita tahu banget setiap hari lihat gambar plastik di laut, gambar kura-kura yang hidungnya kesusupan sedotan, dan lainnya," kata Nina.
"Jadi ya ini usaha kita untuk membangun kesadaran dan membuat solusi praktis yang bisa diikuti banyak orang tannpa harus mengubah banyak lifestyle," pungkasnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram