Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Indonesia Legendaris dan Lokal NTB Hadir di MotoGP Mandalika

Kompas.com - 14/03/2022, 11:03 WIB
Silvita Agmasari

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com  - Penjaja kuliner legendaris dari berbagai wilayah Indonesia dan kuliner lokal Nusa Tenggara Barat (NTB) akan hadir di MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 pada pada 18 – 20 Maret 2022 di Pantai Kuta Mandalika, NTB.

"Kita optimistis akan ada ratusan juta pasang mata yang fokus ke MotoGP, itu kesempatan buat kita," kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam dikutip dari Antara, Minggu (13/3/2022).

"Meski makanan harus dirasakan langsung, minimal kalau ada wisatawan mancanegara yang hadir di sana bisa mencicipi," lanjutnya.

Baca juga: 10 Tempat Makan Dekat Sirkuit Mandalika, Buat Nonton MotoGP 2022

Neil menyebutkan makanan Indonesia adalah bagian aset budaya yang bisa jadi pendorong ekonomi dan memberi nilai tambah bagi para pelaku. 

Diplomasi lewat kuliner ini diharapkan bisa mempromosikan kelezatan masakan Nusantara kepada wisatawan yang berkunjung ke Mandalika.

Penyelenggara menggandeng Festival Jajanan Bango untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di  MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022. 

Baca juga: 20 Makanan Khas Lombok, Tempat Penyelenggaraan MotoGP 2022

Ada 27 UMKM kuliner lokas NTB, enam penjaja kuliner legendaris dari wilayah di luar NTB, dan sembilan unit truk makanan yang ikut serta dalam festival ini. 

Ayam Taliwang, kuliner khas MandalikaSHUTTERSTOCK/RinaOkta Ayam Taliwang, kuliner khas Mandalika

Neil menjelaskan, ekonomi kreatif menyumbang sekitar Rp 1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Luliner menjadi subsektor dengan kontribusi terbesar, mencapai 41 persen. 

Pada 2021, nilai total produk kuliner Indonesia tercatat mencapai 27,5 miliar dolar AS per tahun.

Kontribusinya terus meningkat dan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 2,2 juta orang.

Baca juga:

"Banyak UMKM sekarang masih informal, bagaimana caranya meningkatkan jadi formal," kata Neil.

Neil menyebutkan UMKM yang statusnya informal bisa menjadi formal bila sudah terdaftar dalam Nomor Induk Berusaha (NIB). 

Saat UMKM sudah berstatus formal, usahanya bisa dikembangkan menjadi lebih besar dan memiliki daya saing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com