Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2022, 18:04 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Rica-rica sebagai simbol toleransi

Executive Chef Hotel Four Points Sheraton Makassar Suwanta mengatakan, kehadiran sambal rica dianggap sebagai simbol toleransi oleh suku Minahasa.

"Menurut sejarahnya, sambal rica terbentuk dari berbagai geografis yang berbeda. Terdiri dari berbagai ras, agama, dan etnis. Sebagai bentuk toleransi, maka terciptalah sambal rica-rica yang bisa dinikmati semua orang," katanya saat dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (24/2/2022).

Menurut Suwanta, meskipun sambal rica terasa pedas tetapi sambal rica tidak membuat orang yang memakannya kapok.

Sambal rica dapat disajikan dengan beragam jenis makanan seperti ayam, ikan, dan daging.

"Orang keturunan asli suku Minahasa itu punya filosofi hidup untuk bertoleransi. Makanya makanan pedas ini dihidangkan untuk menimbulkan rasa sakit pada lidah, ini dimaksudkan untuk mengajarkan kita bahwa hidup itu harus saling menghargai dan bertoleransi antar sesama," ungkap Suwanta. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com