Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2022, 16:05 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bumbu rica-rica orisinal khas Minahasa, Sulawesi Utara, dibuat dari campuran cabai merah, cabai rawit, jahe, lengkuas, daun pandan, daun jeruk, air jeruk purut, dan minyak kelapa.

Penggunaan minyak kelapa di dalam campuran rica-rica bukan tanpa alasan.

Executive Chef Hotel Four Points Sheraton Makassar Suwanta mengatakan minyak kelapa pada sambal rica berfungsi untuk mengontrol rasa pedas dan menambah aroma masakan.

"Kalau bicara bagaimana mengontrol rasa pedas, kita bisa melihat dari ibu-ibu Minahasa zaman dahulu," kata Suwanta saat dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (24/2/2022).

"Mereka menambahkan daun pandan dan daun jeruk untuk ditumis dan menggunakan minyak kelapa, bukan minyak goreng," lanjutnya.

Namun, sayangnya keberadaan minyak kelapa murni saat ini sudah jarang ditemui, khususnya di daerah perkotaan. 

Banyak orang mengganti minyak kelapa untuk membuat rica-rica dengan minyak masak sejenis seperti minyak goreng dan minyak zaitun.

Baca juga:

Ilustrasi minyak goreng.SHUTTERSTOCK Ilustrasi minyak goreng.

Lalu, bisakah minyak kelapa pada sambal rica diganti dengan minyak goreng biasa?

Suwanta mengatakan akan ada perbedaan dari segi rasa dan aroma apabila minyak kelapa pada sambal rica diganti dengan minyak goreng biasa atau minyak zaitun.

"Kalau melihat gaya hidup orang kelas atas, mereka identik menggunakan minyak zaitun untuk campuran masakan. Menurut saya oke, tapi kalau bicara mengenai rasa tentu akan berbeda," katanya.

Menurutnya, perbedaan tersebut tidak bisa dideskripsikan, melainkan bisa dirasakan saat sambal rica dicicipi. Sebab, minyak kelapa memberi aroma dan rasa sedap pada bumbu rica-rica

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com