Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Produksi Kedelai Lokal Rendah, Produksi Banyak Harga Turun Drastis

Kompas.com - 21/02/2022, 18:54 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Salah satu faktor mahalnya harga kedelai di Indonesia saat ini karena harga impor kedelai yang naik. 

Dikutip dari berita Kompas.com yang tayang Minggu (3/1/2021), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang semester- l 2020, jumlah impor kedelai Indonesia mencapai 1,27 juta ton. Impor dilakukan karena rendahnya produktivitas kedelai lokal di Indonesia.

Kepala Divisi Ekofisiologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Holtikultura, Intitut Pertanian Bogor Munif Ghulamahdi mengatakan rendahnya produksi kedelai di Indonesia disebabkan karena minimnya dukungan untuk petani lokal.

Menurut Munif, apabila ingin memaksimalkan produksi kedelai lokal, hal pertama yang harus dilakukan yaitu meyakinkan petani kedelai.

"Kalau ketersediaan kedelai meningkat, harganya cenderung turun, ini yang membuat para petani akhirnya tidak ingin menanam kedelai," katanya saat dihubungi oleh Kompas.com pada Senin (21/2/2022).

Ia mengatakan turunnya harga kedelai saat ketersediaan kedelai meningkat adalah hal yang wajar, tetapi patokan harga jual cenderung turun drastis. 

Hal ini membuat petani merasa tidak yakin akan sejahtera apabila menanam kedelai.

"Peru disiasati oleh pemerintah dalam mengontrol harga kedelai supaya petani mau menanam," katanya. 

Baca juga:

Ilustrasi kedelaiDok. Pexels/ Polina Tankilevitch Ilustrasi kedelai

Munif mengatakan beberapa tahun belakangan ia dan para peniliti lainya pernah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian melakukan riset budidaya kedelai. 

Saat itu mereka berhasil memanfaatkan sekitar 500 hektar lahan dan berhasil memperoleh sekitar 2,4 ton kedelai.

Namun, sayangnya saat itu harga kedelai justru turun drastis sehingga membuat semangat petani menurun.

"Dari riset itu berhasil sampai 2,4 ton, tapi harganya turun sampai Rp 5.500 (per kilogram)," katanya.

Menurutnya, supaya produksi kedelai lokal meningkat perlu adanya edukasi dan dorongan dari pemerintah dalam bentuk tindakan kontrol harga supaya petani lokal mau menanam kedelai. 

Baca juga:

Menambahkan dari laman UGM, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Subejo menilai, rendahnya produksi kedelai lokal terjadi karena kedelai dinilai kurang menguntungkan dan menarik, baik dari segi harga hingga kapasitas produksi.

Secara geografis, rata-rata kapasitas produksi kedelai di Indonesia kurang dari 1,5 ton per hektar.

Angka ini dinilai kecil dibanding kedelai dari negara empat musim yang bisa memproduksi kedelai hingga dua ton per hektar, bahkan ada yang sampai tiga ton per hektar.

Sejalan dengan Munif, Subejo juga menilai perlu adanya dorongan dari pemerintah dalam pengembangan kedelai untuk para petani.

Beberapa di antaranya dapat dimulai dari pembatasan impor kedelai sehingga dapat mendorong harga dan produktivitas kedelai lokal. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com