Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2022, 20:08 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lapislapis merupakan merek usaha kenamaan lapis legit di Jakarta yang sudah berdiri sejak 1980.

Sebelum dikenal luas, bisnis lapis legit premium ini berawal dari usaha kue rumahan milik Yanti Gunawan yang dikenal dengan nama Yanti Lapis Legit.

Apa sebenarnya rahasia sukses Lapislapis yang sudah 42 tahun dan saat ini punya lebih dari 20 gerai?

Tony Soekanto, generasi kedua Lapislapis mengatakan, ia tetap mempertahankan cita rasa lapis legit dari resep milik ibunya.

"Bisa dibilang konsistensi ya, tetap konsisten menggunakan bahan premium. Kita juga menggunakan sistem dapur terpusat satu tempat sehingga kualitas, kebersihan, itu dijaga ketat hingga kue yang kami keluarkan selalu terbaik," jelas Tony.

Hal tersebut sesuai dengan tagline Lapislapis yang diusung Tony, yakni ‘Traditional Premium Lapis Cake'.

"Konsepnya membuat resep tradisional menjadi lebih modern dengan menambahkan varian rasa dan kemasan yang elegan," tutur Tony saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Tony juga menuturkan, dirinya terus melakukan inovasi produk dengan menciptakan berbagai variasi lapis legit.

"Sekarang sudah lebih dari 20 varian, baik lapis legit, lapis surabaya, dan kue kering tradisional lainnya," tuturnya.

Beberapa varian lapis legit miliknya adalah original, spekkoek, keju, almond, green tea, pandan, dan durian.

"Karena orang-orang kan suka masih kangen sama rasa childhood memories," jelas Tony.

"Kadang ada orang pengin rasa durian atau kurang suka dengan durian, pengin rasa kopi atau moka, pandan, keju. Jadi dikasih banyak pilihan dan itu semua kita pakai bahan asli, bukan perisa," lanjutnya.

Baca juga:

Mulai jualan online saat pandemi

Lapis legit premium milik Lapislapis Jakarta yang mengalami peningkatan jual hingga 70 persen menjelang Imlek.Dok. Lapislapis Lapis legit premium milik Lapislapis Jakarta yang mengalami peningkatan jual hingga 70 persen menjelang Imlek.

Tak berhenti sampai di situ, Tony mengatakan, dirinya juga berupaya merambah media sosial sebagai bentuk promosi, terlebih kala pandemi Covid-19 melanda.

Setidaknya, omzet Lapislapis turun hingga 50 persen pada awal pandemi karena toko dan akses bandara yang harus ditutup sementara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com