Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Baso Aci, Tetap Meningkat di Masa Pandemi

Kompas.com - 09/10/2021, 10:07 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Baso aci merupakan olahan dari tepung aci atau kanji yang biasanya dinikmati dengan isian melimpah.

Isian dari baso aci yang biasa disajikan adalah sukro, cuankie siomay, batagor kering, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Resep Baso Aci untuk Jualan atau Camilan di Rumah Saat Hujan

Baso aci menjadi kuliner favorit tersendiri bagi pencinta masakan khas Nusantara terutama yang suka pedas.

Biasanya, baso aci disajikan dengan bubuk cabai yang bisa kamu atur sendiri tingkat kepedasannya.

Namun, kalau tidak suka pedas kamu bisa tidak menggunakan bubuk cabai sebagai pelengkap kuah kaldunya.

Baca juga: 3 Tempat Makan Baso Aci di Bogor, Ada Baso Aci Batagor dan Mozzarella

Mokhammad Dandi Sepsaditri atau yang biasa dipanggil Dandi merupakan founder sekaligus CEO Akang Group yang mana membawahi usaha Baso Aci Akang.

Melalui wawancara via daring, Kompas.com berkesempatan mengulik seputar tren baso aci kepada Dandi pada Kamis (07/10/2021).

Tren baso aci selama pandemi

Pilihan menu baso aci di Baso Aci Akang.DOK.INSTAGRAM/BASO ACI AKANG Pilihan menu baso aci di Baso Aci Akang.

Pandemi memang menerjang banyak sektor, salah satunya bisnis kuliner. Namun, Dandi beranggapan kalau selama pandemi usahanya masih bisa bertahan.

“Kalau untuk tren baso aci sendiri, alhamdulillah, kita mengalami kenaikan. Bahkan saat pandemi seperti ini, itu karena kita usahakan jualan dari online karena ppkm juga, mengikuti aturan dari pemerintah.” kata Dandi.

Bahkan menurutnya, di saat seperti sekarang ini yang mana banyak pelaku usaha yang menahan untuk melakukan promosi. Dandi justru melakukan banyak promosi untuk menggenjot adanya penjualan.

Baca juga: Cara Membuat Bakso Aci Kuah Pedas yang Tidak Alot

“Di saat orang lain menahan untuk promosi, kita masih jalan untuk mempromosikan. Itu menjadi strategi marketing kita, yang alhamdulillah berhasil gitu.” ujar Dandi.

 

Kompetitor sebagai partner

Salah satu menu baso aci kemasan di Baso Aci Akang.DOK.INSTAGRAM/BASO ACI AKANG Salah satu menu baso aci kemasan di Baso Aci Akang.

Tren baso aci yang semakin meningkat terlihat dari banyaknya kompetitor yang terus bermunculan. Hal ini juga dirasakan oleh Dandi.

Namun ia meyakini kalau ada banyaknya kompetitor itu artinya market semakin luas.

Baca juga: 8 Bakso Aci Enak dan Populer di Bandung, Harganya Murah Mulai Rp 15.000

“Kalau kompetitor makin banyak, itu artinya market makin luas. Secara produk sudah pasti diterima, karena orang lain melihat peluang usaha di situ.” kata Dandi.

“Saya yakin dengan adanya kompetitor itu saling menguntungkan. Jadi, menganggap kompetitor sebagai partner itu penting. Walau bersaing secara jualan, saya sama owner baso aci lainnya berteman sekali. Kita malah bikin grup gitu.” ujar Dandi kepada Kompas.com.

Baca juga: 7 Kedai Bakso Aci Enak di Bogor, Harga Murah Mulai Rp 10.000

Dandi juga bercerita, di grup tersebut terjalin sebuah komunikasi yang mana memuat banyak informasi seputar baso aci atau bisnis baso aci itu sendiri.

“Saking supportivenya kita, pernah ada yang ingin buka kemitraan di kita di daerah Cibubur. Padahal di situ kita sudah buka cabang. Akhirnya saya kasihkan tuh ke kompetitor. Bilang, kalau ada teman juga punya brand baso aci.” tutur Dandi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com