Rahmat menuturkan, inovasi kue bisa dimulai dengan dasar yang sama, lalu dibedakan dengan isian atau topping berbeda.
"Seperti croissant, sudah diciptakan berlapis-lapis, di situlah indahnya croissant, sementara sama croffle ini dirusak, digencet, dipres sehingga rusak. Nah, apa yang dimaksud croissant itu tetapi balik lagi secara bisnis ya ini menguntungkan tetapi sebagai profesional, ini sedih sebenarnya," pungkas Rahmat.
Dibandingkan dengan croffle, Rahmat menyarankan untuk membuat inovasi croffle goreng dengan beragam isian.
"Kalau dulu sukses dengan cronut, sekarang croreng lah croissant goreng, isinya diganti misalnya gula, ya tidak papa tetapi di situ ada challenge bagaimana kita mengerjakannya. Itu juga mungkin lebih sustain ya. Bener-bener menampilkan croissant seperti ini," tutupnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram