Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rintis Usaha Makanan Saat Pandemi? Simak Tips "Branding" di Medos Ini

Kompas.com - 05/07/2021, 17:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Usaha kuliner yang baru dibuka saat pandemi memiliki tantangan tersendiri, tetapi tetap bisa berjalan dengan baik bila menggunakan strategi yang tepat.

Salah satu hal yang krusial saat membangun usaha kuliner baru saat pandemi menurut CEO Masakin Group & CoFounder Menantea Bisma Adi Putra, adalah melakukan promosi dengan cara yang tepat.

Baca juga: Menparekraf Imbau Pelaku UMKM Kuliner Lakukan Vaksin dan Optimalkan CHSE

“Kesalahan awal itu ketika kita buka toko pertama kali terus kita ya sudah, sudah ada GoFood sudah nyala, sudah posting di sosial media itu cukup,” ujar Bisma ketika menjadi pembicara dalam acara Temu Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) Akbar yang diadakan virtual pada Jumat (2/7/2021).

Menurut Bisma, selain promosi online di media sosial seorang pengusaha baru juga sebaiknya melakukan promosi secara offline alias dengan cara klasik atau jadul.

Ia menjelaskan cara jadul yang dimaksud, yakni dengan mengirimkan paket-paket makanan dan minuman yang dijual kepada teman dan kerabat.

“Tulis saja 30 nama teman kalian, terus diatur setiap minggu itu harus ada minimal 10 orang yang dikirimin,” papar Bisma.

Cara ini selalu Bisma lakukan setiap kali membuka usaha baru.

Apa pun usahanya, hal pertama yang sebaiknya dilakukan setelah bisnis berjalan adalah menuliskan nama-nama orang sebanyak mungkin.

Baca juga: Tips Tentukan Harga Jual Makanan Online Saat Promo agar Tetap Untung

Pasalnya, salah satu target utama untuk bisnis baru dalam tiga bulan pertama adalah terlihat beroperasi dengan baik.

Orang-orang harus bisa melihat bahwa bisnis milik kita selalu punya aktivitas setiap hari.

“Setiap hari masak, setiap hari belanja bahan baku, setiap hari ngirimin makanan,” imbuh Bisma.

Ilustrasi rendang daging sapi khas Padang. SHUTTERSTOCK/YOGI HADIJAYA Ilustrasi rendang daging sapi khas Padang.

Setelah itu, jangan lupa untuk mengunggah aktivitas tersebut ke sosial media.

Beri tahu pada pengikut di sosial media aktivitas kamu mengirimkan makanan-makanan tersebut. Lakukan cara ini selama minimal tiga bulan pertama.

Salah satu contoh unggahan yang disebutkan oleh Bisma adalah untuk bisnis rendang frozen.

Baca juga: 3 Tips Berbisnis Makanan Online, Tetap Cuan Saat PPKM Darurat

 

Si pengusaha telah mengirimkan 100 paket gratis ke orang-orang selama satu bulan pertama.

Selain pengiriman gratis tersebut, ada penjualan 150 paket rendang frozen yang benar-benar terjual dan dibeli oleh pelanggan.

Maka unggahan yang bisa dirilis adalah seperti ini; “Terima kasih untuk seluruh customer, kami sudah memasak/menyajikan/mengirim 250 paket ke lima kota di Indonesia pada bulan ini.”

“Mau nanti dia nanti belanja atau nggak, yang penting kita kirimin. Supaya orang liat tiap hari dapurnya ngebul," jelas Bisma. 

"Kita bisa mengarahkan cara orang memandang brand kita di sosial media, tapi butuh waktu jadi harus konsisten,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com