Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2021, 19:30 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Ada kebiasaan unik saat membeli nasi padang bungkusan, kamu akan mendapatkan porsi nasi yang lebih banyak daripada ketika makan di tempat.

Memberikan porsi nasi lebih banyak untuk nasi padang yang dibungkus menjadi kebiasaan orang Minang. Hal tersebut dilakukan oleh seluruh rumah makan padang di Indonesia.

"Kalau dibungkus, nasinya pasti lebih banyak. Memang begitu kebiasaannya, di semua restoran," kata ahli kuliner Minang sekaligus penulis buku 'Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang' Reno Andam Suri kepada Kompas.com, Rabu (25/5/2016).

Baca juga: Apakah Benar Harga Nasi Padang yang Dihidangkan Lebih Mahal daripada Ala Carte?

Namun, kebiasaan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Reno, ada faktor tertentu di balik porsi nasi padang bungkusan yang lebih banyak.

Ilustrasi gulai ayam kampung khas Padang, masakan Minang buat Lebaran. SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO Ilustrasi gulai ayam kampung khas Padang, masakan Minang buat Lebaran.

1. Nasi tidak dimakan sendiri di rumah

Reno menuturkan bahwa biasanya nasi padang yang dibungkus tidak dimakan sendiri ketika di rumah. Melainkan bersama-sama dengan orang yang ada di rumah.

Orang Minang menyadari bahwa nasi padang yang dibungkus atau dibawa ke rumah pasti untuk lebih dari satu orang.

Baca juga liputan khusus: Makan-makan di Restoran Padang

2. Patokan porsi nasi untuk dibungkus

Alasan selanjutnya adalah setiap rumah makan padang mempunyai patokan porsi nasi untuk dibungkus.

Ada patokan berapa centong nasi untuk makanan yang dibungkus. Hal tersebut berlaku di rumah padang yang berlokasi di Jakarta.

Besar bungkusan nasi padang terlihat lebih bagus apabila porsi nasi tepat. Menurut Reno, penjual nasi padang memikirkan juga estetika tampilan bungkusan nasi padang.

Namun, ia tidak mengetahui faktor penentu di balik jumlah centong nasi untuk makanan yang dibungkus.

Baca juga: 17 Restoran Padang di Jakarta yang Wajib Dikunjungi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com