Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Biji Selasih? Berasal dari Tanaman yang Mirip Kemangi

Kompas.com - 13/04/2021, 18:29 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kamu mungkin sering melihat penggunaan biji selasih dalam aneka minuman manis. Khususnya saat Ramadhan, biji selasih populer sebagai campuran takjil.

Namun sebenarnya, apa biji selasih itu dan dari mana asalnya?

Berdasarkan buku “Untung Berlipat dari Budi Daya Kemangi dan Selasih – Tanaman Multimanfaat” (2016) karya H. Rahmat Rukmana dan H. Herdi Yudirachman terbitan Lily Publisher, biji selasih merupakan biji yang dihasilkan dari tanaman selasih.

Selasih yang dalam bahasa Inggris disebut "basil" ini merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Di antaranya sebagai tanaman obat, pestisida nabati, penghasil minyak atsiri, sayuran, dan minuman penyegar.

Baca juga: Resep Es Timun Serut, Tambah Selasih agar Lebih Sehat

Biji selasih merupakan salah satu bagian tanaman selasih yang bisa dimanfaatkan untuk konsumsi manusia selain daunnya.

Biasanya biji selasih akan direndam dengan air lebih dahulu hingga mengembang, baru dicampurkan pada minuman.

Manfaat biji selasih

Dalam buku “Selasih: Potensi dan Prospeknya” (2019) karya H. Rahmat Rukmana terbitan CV. Aneka Ilmu, disebutkan bahwa tanaman selasih memiliki banyak manfaat salah satunya manfaat untuk sayuran dan minuman.

Bagian tanaman yang dimanfaatkan jadi minuman adalah bagian bijinya. Biji selasih dipercaya bermanfaat untuk menyegarkan sekaligus berkhasiat khusus.

Ilustrasi es timun serut selasihDok. Shutterstock/Amallia Eka Ilustrasi es timun serut selasih

Di antaranya melancarkan buang air besar, sembelit, gangguan pencernaan, menurunkan kolesterol, memberi kesegaran pada tubuh, mencegah panas dalam, dan dipercaya sebagai penambah daya ingat dan tonik.

Asal tanaman selasih

Tanaman selasih diduga berasal dari Asia tropis, terutama India. Hal ini disimpulkan oleh ahli botani Soviet bernama Nikolai Ivanovich Vavilov yang melakukan ekspedisi pada tahun 1887-1942.

Tanaman selasih konon sempat digunakan pada zaman Mesir kuno sebagai pengawet jenazah. Di sana, selasih disebut royal heb atau kingly atau tanaman raja.

Baca juga: Tips Pilih Menu Buka Puasa dan Sahur dari Dokter Gizi

Sementara di Perancis, selasih dianggap sebagai tanaman kerajaan dan di Italia dianggap sebagai lambang cinta.

Tanaman ini kemudian menyebar pada abad ke-16 dan mulai banyak ditanam di Eropa dan seluruh dunia.

Selain diambil daun dan bijinya untuk konsumsi, masyarakat di sekitar Laut Tengah juga mengambil minyak dari tanaman ini.

 

Tanaman yang mirip dengan kemangi

Tanaman selasih seringkali disamakan dengan tanaman kemangi. Keduanya masih berkerabat, tapi tetap merupakan tanaman yang berbeda.

Tanaman selasih masuk dalam famili Labiatae, dan genus Ocimum.

Morfologi keduanya hampir sama. Selasih merupakan tanaman tahunan yang tumbuh menyemak perdu dan berpenampilan cukup rimbun.

Ilustrasi tanaman selasih, tepatnya bagian bijinya yang jika dipanen bisa jadi biji selasih untuk campuran minumanPixabay/pisauikan Ilustrasi tanaman selasih, tepatnya bagian bijinya yang jika dipanen bisa jadi biji selasih untuk campuran minuman

Daunnya berbentuk bulat telur sampai memanjang. Permukaan daunnya berambut halus dan berbau harum.

Sementara bijinya keras, berukuran kecil, dengan bentuk bulat telur berdiameter sekitar 1 mm dan berwarna hitam.

Tanaman selasih bisa dipanen pertama kali sekitar tiga sampai empat bulan setelah ditanam.

Kemudian panen kedua dilakukan enam sampai delapan bulan setelah tanam, dan panen ketiga sekitar tiga sampai empat bulan kemudian.

Jika ingin memanen biji selasih, caranya adalah dengan memangkas tangkai buah yang sudah matang fisiologis di pohon. Caranya dengan memotong pangkal tangkai buah tersebut dengan gunting pangkas.

Biji selasih yang sudah dipanen pun tinggal diproses sedemikian rupa hingga siap dikemas dan dijual kembali.

Kamu juga bisa mengonsumsinya sendiri dengan diseduh menggunakan air hingga mengembang.

Biji selasih yang sudah mengembang akan memiliki semacam lapisan berwarna putih di sekitar biji hitamnya. Biji selasih pun siap dicampur dengan aneka bahan lainnya untuk jadi minuman segar.

Buku “Untung Berlipat dari Budi Daya Kemangi dan Selasih – Tanaman Multimanfaat” (2016) karya H. Rahmat Rukmana dan H. Herdi Yudirachman terbitan Lily Publisher dan buku “Selasih: Potensi dan Prospeknya” (2019) karya H. Rahmat Rukmana terbitan CV. Aneka Ilmu bisa dibaca gratis di aplikasi iPusnas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com