Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Coffee Bar dan Izakaya Baru di Bandung, Tempat Nongkrong Anak Muda

KOMPAS.com - Konsep restoran Jepang klasik terlihat saat memasuki Tsukuma Coffee Bar and Izakaya di Bandung, Jawa Barat.

Bangunannya tak mewah, melainkan terlihat sederhana, layaknya rumah biasa dengan cat dinding putih keabuan dan interior kayu yang mendominasi.

Area makan di Tsukuma Coffee Bar and Izakaya terbagi menjadi empat. Mulai dari tempat makan luar ruangan, izakaya, coffee bar, hingga tempat makan dalam ruangan.

Total kapasitas Tsukuma Coffee Bar and Izakaya mencapai 70-80 orang. 

Tsukuma Coffee Bar berlokasi di Jalan Bengawan Nomor 62, Cihapit, Bandung, Jawa Barat. Buka setiap Senin-Jumat pukul 07.00-22.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 07.00-01.00 WIB.

"Kami mendesain tempat ini seperti communal space. Jadi memang areanya banyak yang kosong kayak semi galeri," kata Hernando Santoso, Co-Founder Tsukuma Coffee Bar and Izakaya saat ditemui Kompas.com di Tsukuma Coffee Bar and Izakaya Bandung, Jumat (7/7/2023).

  • 5 Tempat Makan di Setiabudi Bandung, Harga Mulai Rp 20.000
  • 6 Rekomendasi Tempat Makan di Dago Giri Bandung

Hernando sengaja memilih Bandung sebagai lokasi Tsukuma Coffee Bar and Izakaya pertama yang dibangunnya.

Ia melihat ada banyak komunitas dan pencinta kopi yang berada di Bandung, cocok dengan konsep yang ditawarkan.

Berbagai sudut restoran pun menarik untuk dipotret. Konsep interiornya mengacu pada konsep Wabi Sabi.

Wabi Sabi berkaitan dengan penerimaan atas keindahan dalam ketidaksempurnaan. Hernando ingin mengajak pelanggan mengapresiasi keaslian material yang ditampilkan di restoran.

Nama Tsukuma juga lekat dengan Jepang, diambil dari gabungan nama dewa-dewi agam Shinto, Tsukuyomi sebagai Dewa Bulan dan Amaterasu sebagai Dewi Matahari.

Dewa-dewi tersebut merujuk pada perbedaan tema Tsukuma Coffee Bar and Izakaya pada siang dan malam hari.

Pelanggan bisa menikmati nikmatnya seduhan kopi di area bar pada siang hingga malam hari, serta aneka sajian ringan khas Jepang dan minuman beralkohol di izakaya yang buka pada petang atau saat hari mulai gelap.

Pilihan menu beragam

Hernando menuturkan, Tsukuma Coffee Bar and Izakaya menyiapkan setidaknya 40-an menu untuk masing-masing makanan dan minuman.

"Kami biasa bergerak berdasarkan data. Jadi, melemparkan beberapa menu dengan konsep Jepang, kayak sushi, ramen, dan okayu," ujar Hernando.

"Dari sana kami melihat market bergerak ke arah mana, baru eksplor lagi ke menu yang menjadi rekomendasi," lanjutnya.


Menu Tsukuma Coffee Bar and Izakaya terdiri dari Chicken Dry Ramen Sambal Matah, Katsu Curry Okayu, Fried Tofu, Edamame, Chicken Karaage, Miso Soup, Chicken Gyoza, Yakimeshi, Gyu Don, dan Kushi Age Don.

Hernando menyebut, koki di restorannya sudah berpengalaman memasak makanan khas Jepang selama bertahun-tahun, begitu juga dengan barista di coffee bar.

Ragam biji kopi Indonesia tersedia di sini. Setidaknya, tujuh jenis kopi dari berbagai daerah lokal dan luar negeri ditampilkan di meja bar.

Long Black, Tsukuma Latte, Affogato, Coffee Mocha, Kyoto Latte, Picollo, dan Spice Cold Brew, diracik langsung oleh barista asal Bandung di Tsukuma Coffee Bar and Izakaya.

Harga makanannya berkisar Rp 20.000-Rp 70.000, sementara kopi di Tsukuma Coffee Bar and Izakaya dijual Rp 25.000 hingga Rp 38.000 per gelas.

Semua menu bisa dipesan di tempat makan, langsung di kasir, atau fitur kios yang berada dekat pintu masuk.

Bisnis makanan jepang viral

Tsukuma Coffee Bar and Izakaya bukan restoran pertama yang dibangun oleh Hernando. Ini merupakan bisnis makanan keempat di bawah Konnichiwa Group.

Hernando bergerak bersama teman-temannya membangun Konnichiwa Group tepat sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020 lalu.

  • 4 Cara Seduh Kopi V60 di Rumah dari Barista, Bikin Kopi ala Kafe
  • 7 Tempat Makan Iga Bakar di Bandung, Cocok untuk Makan Malam

"Latar belakang kami adalah desain, added value kami itu spesialis di digital agency. Kami coba bikin merek yang sebenarnya untuk protype store, ternyata kami melihat kok bisnis makanan ini lebih menarik?" jelas Hernando.

Ia memilih Jepang sebagai konsep utama untuk perusahaan yang didirikannya, membangun ragam merek makanan dan minuman Jepang di bawah Konnichiwa Group.

"Secara data, masyarakat Indonesia banyak yang tujuan wisatanya nomor satu itu Jepang. Logikanya, banyak orang Indonesia yang suka dengan konsep Jepang dan ternyata diterima," tutur dia.

Kopi Konnichiwa adalah karya pertamanya, dibangun pada akhir 2019 di kawasan PIK dan berhasil memiliki 160 gerai pada tahun keempat.

Bisnis lainnya tak kalah viral dan sukses, ada Roji Ramen dan Tokyo Gorilla yang juga sempat viral pada tahun lalu.

"Saat ini kami buka yang levelnya dinaikkan lagi, ada makanan berat dan kopi specialty di Tsukuma Coffee Bar and Izakaya," kata Hernando.

Target pasarnya pun sedikit berbeda. Tsukuma Coffee Bar and Izakaya menyasar pasar menengah hingga tinggi, tetapi masih ramah kantong mahasiswa dan karyawan.

Selain pembukaan restoran Jepang ini, Konnichiwa Group juga memfokuskan ekspansi lebih luas dari merek-merek yang dibuatnya melalui konsep kemitraan, tak lupa dengan perancangan merek FnB terbaru.

"Kalau kami, komitmen harus punya 10 gerai dalam satu tahun," ungkap Hernando.

https://www.kompas.com/food/read/2023/07/15/144042475/coffee-bar-dan-izakaya-baru-di-bandung-tempat-nongkrong-anak-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke