Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Desainer Jenggala Rancang Peralatan Makan KTT G20

KOMPAS.com - KTT G20 Bali baru saja usai. Ada banyak cerita menarik dari orang-orang di balik suksesnya penyelenggaraan KTT G20.

Salah satunya, cerita dari desainer piring untuk santap siang dan malam saat KTT G20 Bali digelar.

Jenggala, nama perusahan peralatan makan di Bali merupakan pembuat piring dan alat makan lainnya di KTT G20 Bali.

Kepada Kompas.com, Senior Product Designer Jenggala, Yohanes Arya Duta menceritakan proses membuat peralatan makan untuk acara negara ini.

Arya mengatakan, dirinya pertama kali melakukan pertemuan dengan beberapa pihak, yakni tim Sekretariat Negara (Sekneg) dan tim koki pada Maret-April 2022.

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah pendapat dari setiap tim. Beberapa hal penting mengenai peralatan makan dan desain khususnya didiskusikan selama satu bulan.

Arya kemudian membuat beberapa sketsa dan model 3 dimensi dari masing-masing konsep yang sudah disepakati.

Setelah semua pihak menyetujui, beragam peralatan makan yang di antaranya terdiri dari piring, mangkuk, dan nampan bambu akhirnya mulai dibuat dua bulan sebelum KTT G20 Bali digelar.

Setiap peralatan makan dibentuk manual dengan tangan dan dibuat menggunakan teknik ram press.

Penggunaan metode manual dan pengerjaan akhir yang khusus membuat proses ini memakan waktu panjang.

"Setelah jadi, kami bawa semua sampel. Ternyata ada sedikit ukuran yang kurang panjang dan masukkan lainnya dari koki serta Sekneg," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).

Proses merancang 100 set peralatan makan siang dan malam untuk KTT G20 Bali ini pun akhirnya selesai dalam waktu lebih dari enam bulan.

Arya mengatakan, material berupa glasir dan glossy pada piring keramik ini dipastikan aman untuk dipakai oleh para tamu negara.

"Mudah dicuci dan aman dipakai apalagi dipakai sama tamu negara tertentu yang mungkin mereka punya spesifikasi tertentu untuk makanan, mungkin punya alergi tertentu atau dietnya berbeda. Nah, itu kami memang ambil yang aman banget," jelas Arya.

Ukuran peralatan makan KTT G20 Bali ini berkisar 4 sentimeter untuk pengait serbet hingga 34 sentimeter untuk show plate.

"Ketika lagi finishing-nya, terutama item show plate-nya yang dipakai untuk makanan utama itu ada dari emas," tambah dia.

Sentuhan akhir berupa lukisan dengan emas 24 karat ini jarang digunakan Jenggala dan sengaja dibuat untuk KTT G20 Bali.

Ia mengaku mendapatkan kesan menarik selama pembuatan alat makan untuk KTT G20 Bali ini berlangsung.

Salah satunya adalah perencanaan yang melebatkan banyak pihak, mulai dari tim panitia hingga tamu yang datang.

"Karena animonya oke selama event, saya cukup berbangga ternyata impresi dari tamu-tamu kenegaraan dan bahkan banyak yang mau bawa pulang," kata dia.

Jenggala menjawab permintaan tersebut dengan rencana pengadaan piring KTT G20 yang akan dijual umum pada Desember 2022 nanti.

Namun, piring yang dijual umum ini akan memiliki warna berbeda. Bukan putih, melainkan hijau dan tanpa sentuhan emas.

  • Menu Lengkap Makan Siang dan Makan Malam KTT G20, Tertarik Masak? 
  • Tantangan Persiapan Jamuan KTT G20, Masak untuk 500 Orang dari Berbagai Negara
  • Kuliner Nusantara Vegetarian dan Non-vegetarian Saat Makan Siang KTT G20

Jenggala merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai produk kebutuhan rumah, mulai dari alat makan, alat minum, vas, hingga alat mandi.

Berdiri sejak 1976, Arya mengatakan, Jenggala termasuk pionir produk stoneware di Bali dan kini sudah mengekspor produknya ke banyak negara, serta dipercaya oleh pemerintah Indonesia sejak lama.

"Menyediakan untuk vila, resort di Bali dan mancanegara, Australia, Amerika, China, dan Eropa," ujar Arya.

https://www.kompas.com/food/read/2022/11/19/150300275/cerita-desainer-jenggala-rancang-peralatan-makan-ktt-g20

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke