Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencicipi 3 Daging Plant Based Siap Santap, Salah Satunya Rendang

KOMPAS.com - Tumpukan dedak yang menghitam pertanda dimasak dalam waktu yang cukup lama serta aroma rempah Rendang khas Minang menyeruak tatkala sebungkus rendang plant based saya buka.

Disusul dengan irisan tipis daging dendeng dan gepuk lengkap dengan bumbu dan bubuk cabai yang nampak lezat disantap dengan sepiring nasi putih hangat.

Bayangan makanan plant based yang biasanya membosankan karena hanya berkutat di olahan kukus dan rebus, kali ini sirna tatkala lauk khas restoran Padang tersaji di hadapan saya.

Olahan plant based siap santap dari Meatless Kingdom ini hadir dalam tiga jenis varian yakni ada rendang, dendeng, dan gepuk.

Khusus varian dendeng, terdapat dua kategori, yakni dendeng pedas dan manis.

  • Apa Itu Diet Plant Based Food yang Semakin Diminati Saat Pandemi?
  • 6 Cara Mudah Menerapkan Pola Makan Plant-based untuk Pemula

1. Rendang

Bicara tentang rendang agaknya  tidak hanya perihal rasa bumbu dedak yang menghitam, tetapi juga tekstur daging yang disajikan.

Dari segi tampilan, rendang yang dibuat dari campuran jamur shitake dan kedelai ini tak ada bedanya dengan rendang daging biasa.

Mulai dari potongan yang cukup besar, hingga gumpalan dedak yang melekat di sekitar daging.

Kesan takjub muncul tatkala satu potong daging dari jamur ini saya sobek, karena baik dari konsistensi dan rupa serat yang dihasilkan benar-benar mirip dengan daging biasa.

Serat yang dihasilkan serupa dengan serat rendang daging kerbau, halus, rapat, dan lunak saat digigit. Berbeda dengan daging sapi yang cenderung lebih keras.

Perpaduan rasa dedak rendang dengan daging dari jamur dan kedelai ini agaknya dapat mengelabui orang-orang yang tidak mengetahui bahwa sajian yang saya santap dibuat dari plant based.

Dari segi tingkat rasa pedas yang dihasilkan, rendang di Meatlaess Kingdom ini menurut saya tidak pedas dibanding rendang yang biasa disantap di restoran Padang.

Ada dua jenis dendeng yang biasa ditemukan di restoran khas Minang, yaknik dendeng kering dan dendeng basah. Kali ini Meatless Kingdom mengadopsi bentuk dendeng kering sebagai produk plant based.

Terdapat dua varian dendeng plant based yang disajikan, yakni dendeng pedas dan dendeng manis. Dari segi tampilan, kedua produk ini nampak berbeda dari warna dan aroma.

Khusus pada olahan dendeng pedas terdapat campuran cabai merah yang menyatu di sela-sela daging. 

Meskipun owner Meatless Kingdom Widya Putra mengatakan bahwa dendeng terbuat dari campuran jamur dan kedelai yang diiris-iris tetapi menurut saya ini lebih mirip dengan daging suwir.

Hal ini karena ukuran daging plant based yang disajikan nampak diiris kecil. Sehingga tatkala daging dimasak bersama bumbu, daging akan menyusut dan berbentuk seperti disuwir.

Dari segi rasa, tekstur daging yang dihasilkan pun serupa dengan daging rendang, berserat, padat, tidak keras, dan tetap terasa nikmat saat disantap bersama nasi.

Namun sayangnya, menurut saya khusus dendeng varian pedas tidak terasa pedas sama sekali ketika sesuap dendeng mampir ke mulut.

Alternatifnya mungkin kamu bisa menambahkan sambal merah pedas supaya lebih nikmat.

3. Gepuk

Bumbu gepuk yang dikemas bersama daging di sini nampak berlimpah, butiran bumbunya halus, lengkap dengan daging buatan yang nampak berserat.

Sama seperti sajian gepuk pada umumnya, rasa gepuk yang dihasilkan cenderung manis dan gurih. Bedanya, daging yang digunakan di sini diiris tipis sehingga sekilas mirip dendeng.

Jika kamu suka dengan cita rasa yag sedikit pedas, maka kamu bisa menambahkan sambal merah ataupun sambal petai lengkap dengan sayur singkong dan nasi putih hangat untuk santapan makan siang.

https://www.kompas.com/food/read/2022/10/30/190700075/mencicipi-3-daging-plant-based-siap-santap-salah-satunya-rendang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke