3 Cara Membuat Warna Nasi Kuning Pekat dan Mengilap, Pakai Bahan Alami

KOMPAS.com - Hal unik dan mencolok dari nasi kuning tentu terletak pada warnanya. Persis namanya, jenis nasi ini berwarna kuning.

Warna nasi kuning tidak selalu seragam. Tak jarang, nasi kuning justru berwarna pucat atau kuningnya tidak terlalu pekat.

Di sisi lain, warna nasi kuning yang mencolok juga bisa berasal dari penggunaan bahan tambahan, seperti esens atau pasta.

Ada cara membuat warna nasi kuning pekat dan mengilap. Bukan dengan bahan tambahan, kamu cukup memakai bahan alami untuk menghasilkan nasi kuning yang cantik ini.

Selengkapnya, simak tiga cara membuat warna nasi kuning pekat dan mengilap berikut ini.

Juwani Pramana, pemilik restoran Kaya Bumbu menyampaikan, kunci membuat warna nasi kuning pekat dan mengilap adalah menggunakan kunyit segar.

"Kita blender kunyitnya, jadi bahannya asli dari kunyit, warnanya pun pekat. Perbandingan jumlah kunyitnya harus lebih banyak," kata Juwani saat ditemui Kompas.com di Kaya Bumbu Muara Karang, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, kunyit segar jauh lebih baik dibandingkan dengan kunyit bubuk dalam hal pembuatan nasi kuning.

Selain bisa menghasilkan warna yang lebih pekat, kunyit segar juga memberikan aroma pada nasi kuning yang sudah matang.

Selain kunyit, campuran air jeruk nipis juga berperan penting untuk menghasilkan warna nasi kuning yang mengilap.

"Jeruk nipis diperas dan dicampurkan waktu memasak. Jadi itu yang bikin nasi kuning mengilap dan juga tahan lama ya. Jadi awet, selain memang (nasi) dimasaknya benar-benar tanak," jelas Juwani.

3. Perhatikan perbandingan kunyit dan jeruk nipis 

Jangan menggunakan kunyit dan jeruk nipis dengan jumlah sembarangan. Juwani menuturkan, ada perbandingan tepat untuk kedua bahan ini.

"Kalau (di restoran) kami ini kan masaknya sekali banyak. Misalnya pakai satu liter kunyit yang sudah diblender, jeruk nipisnya pakai sembilan buah," kata Juwani.

Perbandingan bahan tersebut biasa ia gunakan untuk membuat 40 porsi nasi kuning di restorannya.

Namun, Juwani menegaskan bahwa jumlah kunyit yang dibutuhkan bisa saja lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

"Kunyit itu kan beda, ada yang muda, ada yang tua. Maksudnya walaupun sudah kita takarin, bisa juga kita tambahkan karena kalau kunyit muda kan warnanya kurang pekat," katanya.