Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Kuliner Khas Papua Wajib Coba, Bukan Cuma Papeda

KOMPAS.com - Indonesia Hidden Heritage (IHH) Week digelar selama 10 hari mulai 21-30 Oktober 2021.

IHH merupakan Creative Hub yang memiliki fokus untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata heritage di Indonesia dan sudah berdiri sejak akhir 2018 lalu.

Salah satu agenda yang digelar pada hari pertama IHH Week adalah Virtual Tour Kuliner Papua bersama Kompasiana Penggila Kuliner.

"Kami ingin mengenalkan keragaman kuliner dari papua sebagai salah satu rumah dari taman Taman Nasional Lorentz yang termasuk dalam World Heritage Site," kata Wulan Suheri, perwakilan IHH yang hadir dalam acara Virtual Tour Jelajah Kuliner Papua, Kamis (22/10/2021).

Dalam acara tersebut, IHH bersama salah satu perwakilan Kompasiana Penggila Kuliner, Rahab Ganendra, membahas 10 kuliner khas Papua yang wajib dinikmati jika berkunjung ke Papua.

Selengkapnya, simak 10 makanan dan minuman khas Papua yang bisa menjadi rekomendasi kuliner saat berkunjung ke Papua.

1. Ulat sagu

Berdasarkan penelitian dari Balai Arkeologi Papua yang disampaikan oleh Rahab, ulat sagu merupakan salah satu sajian yang sudah ada sejak masa pra sejarah.

Dalam penelitian tersebut, Rahab melanjutkan, ditemukan temuan arkeologi berupa pecahan gerabah di situs dekat Kawasan Danau Sentani yang membuktikan bahwa manusia pada masa prasejarah sudah mengolah kuliner berbahan sagu.

Menurut Rahab, ulat sagu memiliki rasa yang hambar. Namun, masih bisa diatasi dengan bumbu masakan sederhana.

"Rasanya sih hambar tergantung dari bumbunya. ya, ada proses bumbu sederhana lah, kalau di papua kan bumbunya simpel-simpel," ujar Rahab.

Papeda merupakan makanan khas Papua yang dibuat dari sagu dan dikenal luas oleh banyak masyarakat Indonesia.

"Papeda ini kuliner yang paling populer di Papua dan kalau kita ditanya tentang kuliner Papua, jawaban pertama kayaknya pasti papeda yang disebutin," kata Rahab.

Rahab menuturkan, papeda termasuk makanan pokok yang dapat membuat kenyang karena mengandung banyak serat bergizi.

Ia melanjutkan, papeda biasanya dibuat menggunakan alat yang terbuat dari bambu dan biasanya disebut dengan gata-gata.

"Jadi dua utas bambu ini digunakan untuk menggulung papeda atau sagu bergantian, dari atas dan bawah, baru disajikan ke piring kecil. di piring kecil ini nanti makannya dengan ikan, entah itu ikan gabus atau ikan kembung," kata Rahab.

"Jadi kalau makan papedanya sendiri itu ya tanpa rasa, agak hambar, cuma lembut. Buat saya sih suka," lanjutnya.

3. Cacing laut insonem

Cacing laut insonem merupakan makanan yang bisa ditemukan di pasir sekitar laut dan umum dikonsumsi oleh masyarakat Papua.

Rahab mengatakan, cacing laut insonem memiliki tekstur yang kenyal dan biasanya diolah dengan tambahan bumbu gurih atau pedas.

4. Cacing tambelo

Selain cacing laut insonem, masyarakat Papua, khususnya Kamoro, juga akrab dengan jenis cacing tambelo yang umum ditemukan di hutan.

"Cacing di pohon yang ada di hutan tetapi sama-sama memiliki kandungan protein tingggi. Biasanya, cacing tambelo ini dipercaya memiliki khasiat untuk stamina makanya cocok untuk para lelaki," ujar Rahab.

Rahab menuturkan, cacing tambelo biasanya dihidangkan untuk para wisatawan yang berkunjung ke desa-desa tertentu.

5. Udang selingkuh

Selanjutnya, ada makanan khas Papua yang juga tak kalah menarik untuk dicoba, yaitu udang selingkuh.

Rahab mengatakan, nama udang selingkuh sengaja diberikan karena capit udang yang berbentuk besar seperti capit kepiting.

Udang selingkuh bisa diolah dengan beberapa bumbu, seperti asam manis, saus tiram, hingga saus padang.

Setelah dimasak, udang selingkuh bisa disajikan dengan sayur tumis, seperti tumis bunga pepaya dan tumis kangkung.

6. Ikan bakar manokwari

Sama seperti namanya, ikan bakar manokwari merupakan salah satu makanan khas Papua Barat, tepatnya Manokwari.

Jenis ikan yang paling umum diolah menjadi sajian ikan bakar manokwari adalah ikan tongkol.

Ikan tonngkol dibakar dengan beberapa bumbu pedas yang sudah disiapkan, lalu disajikan bersama sambal mentah yang digiling kasar.

Bukan hanya ikan bakar manokwari, masyarakat Papua juga dikenal memiliki kuliner ikan bakar lainnya, seperti ikan bakar colo.

Menurut Rahab, ikan bakar colo merupakan makanan favorit suku Kamoro yang bisa dibuat dari ikan kue, ikan tongkol, dan ikan bawal.

Ikan tersebut akan dibakar dan disajikan dengan sambal colo yang dibuat dari cabai rawit, tomat, bawang merah, dan perasan jeruk nipis.

8. Aunu senebre

Menurut Rahab, dibandingkan dengan kuliner khas Papua lainnya, aunu senebre memiliki nama yang lumayan sulit dan asing.

Meski begitu, sajian aunu senebre yang dibuat dari ikan teri, parutan kelapa, dan irisan teri tersebut diakuinya memiliki cita rasa yang enak.

Bahan-bahan untuk membuat aunu senebre tersebut dicampur dan dikukus, lalu bisa disantap langsung dengan papeda.

9. Martabak sagu

Bukan seperti martabak manis yang kebanyakan dibuat dari tepung terigu, martabak khas Papua justru dibuat dari tepung sagu.

Martabak sagu memiliki cita rasa manis dan gurih dari tambahan gula aren atau gula merah.

Jika ingin menyantapnya, kamu bisa pergi ke Papua dan menemukan martabak sagu di sekitar Kabupaten Fakfak.

10. Es matoa

Terakhir, ada minuman khas Papua yang dikenal dengan nama es matoa.

Es matoa dibuat dari beberapa bahan, yaitu jeli, kolang kaling, biji pala, rempah, dan tentu saja buah matoa itu sendiri.

Cita rasa es matoa cenderung manis dan asam serta memiliki sensasi segar seperti kebanyakan jenis es lainnya.

https://www.kompas.com/food/read/2021/10/24/130600475/10-kuliner-khas-papua-wajib-coba-bukan-cuma-papeda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke