Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Haus! Bisnis Minuman Kekinian Bangun120 Kedai Selama 3 Tahun

KOMPAS.com - Haus! merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minuman kekinian, dengan berbagai macam varian rasa. Kedai ini terkenal dengan harga minuman yang terjangkau.

Haus! didirikan oleh empat orang yakni Gufron Syarif, Daman, Feri, dan Sigit pada Juni 2018.

Mulanya, Gufron, CEO Haus Indonesia, mencoba bisnis dari berbagai bidang dan merasa cocok dengan bisnis kuliner setelah berbisnis ayam goreng di kampus.

“Fun ternyata bisnis F&B, saya suka, karena kan di kuliner ketemu banyak orang," ujar Gufron Syarif, CEO Haus Indonesia, saat dihubungi oleh Kompas.com pada Rabu (14/4/21).

Berangkat dari sana, Gufron menyadari bisnis makanan dan minuman yang paling menguntungkan adalah usaha minuman.

“Kalau makanan itu orang enggak bisa makan menu yang sama berhari-hari, tapi kalau minuman bisa dikonsumsi lebih sering daripada makanan,” tutur Gufron.

Gufron dan pendiri Haus! lain melihat banyak usaha minuman kekinian yang muncul di masyarakat.

Namun, belum ada minuman kekinian untuk segmen ekonomi bawah atau middle low.

Oleh karena itu, Gufron dan para pendiri lain membuat satu brand minuman kekinian yang bisa dinikmati banyak orang dengan harga terjangkau.

Inilah yang menjadi latar belakang berdirinya Haus!. Menu minuman di sini dimulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per gelas.

Nama Haus! dipilih karena dinilai sederhana dan fokus pada poin utama. Hal ini bertujuan agar nama Haus mudah dimengerti dan diingat masyarakat.

"Lebih baik generalis, namun orang ingat kita sebagai minuman yang ringan di kantong," pungkas Gufron.

Toko pertama Haus! dibuka di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Luas toko pertama Haus! 4x4 meter. 

Saat membuka toko Haus! pertamanya, Gufron mendapatkan respon yang positif dari masyarakat.

Tidak hanya menarik minat masyarakat dengan ekonomi ke bawah, Haus juga berhasil menjadi minuman favorit dari banyak masyarakat menengah atas.

“Waktu itu kita nargetin Rp 4 juta sehari, ternyata begitu kita jalan bisa sampai Rp 15 juta per hari per toko,” tutur Gufron.

Berhasil mendapat banyak keuntungan, kini Haus telah membuka 120 toko dan mempekerjakan total 800 karyawan di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, dan Surabaya.

Meski sudah sukses, Haus tidak ingin membuka franchise atau waralaba.

Menurutnya, kelangsungan bisnis dengan modal waralaba sangat minim untuk bisa sukses dalam jangka panjang. 

Sebab banyak ego yang timbul dari para franchisee (terwaralaba) dan prinsipal.

Dibandingkan dengan franchise, Haus! dokus menerima investor pasif agar bisa dikontrol langsung oleh prinsipal.

“Kita butuh investor pasif dimana dia hanya taruh uang aja, lalu kita yang jalankan. Nanti, in the end of the month, kita bagi hasil," jelas Gufron.

Setelah membuka 60 toko dengan mengandalkan profit yang didapat, Haus! akhirnya mendapatkan modal tambahan dari BRI Venture Investment sebesar 2 juta dollar AS atau setara Rp 2,9 miliar untuk mengembangkan usaha.

Gufron dan para pendiri Haus! lain menargetkan 500 kedai Haus! di seluruh Indonesia untuk lima tahun ke depan.

https://www.kompas.com/food/read/2021/04/16/190900075/perjalanan-haus-bisnis-minuman-kekinian-bangun120-kedai-selama-3-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke