Orang-orang Jepang menggunakan beragam bahan penyedap yang membuat kuliner mereka jadi istimewa.
Apa sajakah bahan-bahan tersebut? Berikut ini bahan penyedap ala kuliner Jepang seperti dirangkum Kompas.com berikut ini:
1. Shoyu
Seperti dilansir Just One Cook Book, shoyu merupakan salah satu bumbu yang paling banyak digunakan di kuliner Jepang.
Shoyu fleksibel digunakan dalam olahan apa pun, sehingga bisa disebut sebagai dasar dari kuliner Jepang.
Shoyu dibuat dari fermentasi kacang kedelai, gandum, dan garam yang akan memberikan kedalaman rasa tertentu pada suatu makanan.
Bumbu cair ini jadi elemen kunci untuk memberikan rasa umami pada suatu sajian.
2. Mirin
Selanjutnya ada mirin, yakni anggur beras yang memiliki rasa manis. Mirin sering digunakan sebagai bumbu atau lapisan pada masakan Jepang.
Mirin mirip dengan sake, tapi memiliki lebih banyak kandungan gula dan alkohol yang lebih rendah.
Mirin digunakan untuk memberikan rasa gurih dan jadi pengganti gula, serta untuk penyeimbang rasa asin dari shoyu atau miso.
Bahan ini juga bisa membantu mengempukkan daging atau seafood. Mirin mengandung alkohol sekitar 10-14 persen.
Mirin akan memunculkan rasa umami dari bahan lainnya dalam sebuah masakan sehingga rasanya jadi lebih kaya.
Manfaat lain dari mirin adalah mengunci kelembaban dan rasa dalam proses memasak.
3. Sake
Sake merupakan minuman beralkohol khas Jepang yang dibuat dari fermentasi beras.
Penggunaan sake ini hampir sama dengan penggunaan minuman anggur dalam masakan.
Sake digunakan untuk marinasi agar daging atau seafood cepat empuk, dan juga mengurangi bau amis.
Sake juga jadi salah satu elemen untuk mencapai rasa umami, serta memberikan rasa manis pada masakan.
Bahan ini punya rasa yang halus, cocok digunakan untuk olahan sup, saus, atau rebusan.
4. Miso
Miso merupakan pasta yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi.
Ada berbagai jenis miso yang bisa kamu temukan, seperti miso merah, putih, dan kuning. Masing-masing jenis memiliki rasa, aroma, tekstur, dan kadar asin yang berbeda.
Seperti dilansir Savor Japan, jenis-jenis miso ini berbeda sesuai dengan daerah. Miso putih dengan rasa manis populer di area Kansai.
Sementara miso merah yang pedas populer di Kanto.
Miso dikenal memiliki manfaat kesehatan, yakni memperpanjang usia dan antikanker.
Miso yang punya kadar sodium rendah juga direkomendasikan untuk mereka yang tak mau mengonsumsi banyak garam.
Salah satu sajian sederhana yang menggunakan miso adalah sup miso, yang dibuat dengan mencampurkan miso dengan dashi dan diberikan aneka topping.
5. Dashi
Dashi adalah kaldu dasar yang digunakan untuk banyak sekali masakan Jepang. Dari sup miso, ramen, hingga chawanmushi pasti menggunakan dashi.
Rasa dashi sederhana tapi penuh dengan rasa umami. Selain digunakan sebagai kaldu dasar untuk hot pot, sup ramen, atau rebusan, dashi juga digunakan sebagai bumbu cair dan juga tambahan untuk saus.
Dashi dibuat dari bahan-bahan seperti katsuobushi, jamur shiitake, niboshi atau kombu.
Bahan-bahan tersebut direbus dan direduksi hingga kaldunya benar-benar terasa kuat. Berikut ini beberapa jenis bahan dasar dashi seperti dilansir The Spruce Eats:
6. Su
Seperti dilansir SBS Australia, su atau cuka Jepang merupakan salah satu bumbu paling fleksibel dalam kuliner Jepang.
Su biasanya ditemukan dalam tiga bentuk berbeda, yakni komezu atau cuka beras, kurozu yang merupakan cuka hitam, dan juga awasezu yang dibuat dari sake, garam, dan gula.
Komezu paling banyak ditemukan di dapur orang Jepang. Kurozu punya manfaat kesehatan yang baik, termasuk untuk masalah pencernaan. Sementara awasezu biasa digunakan untuk nasi sushi.
7. Mentsuyu
Mentsuyu merupakan campuran dari mirin, sake, dan gula yang ditambahkan ke dalam shoyu serta kaldu dasar dashi.
Mentsuyu bisa memberikan rasa umami yang kuat pada sajian berkuah seperti udon atau soba.
Mentsuyu juga bisa ditambahkan ke sajian lain, seperti chikuzen-ni, yang merupakan sajian rebusan ayam dengan aneka sayuran yang terkenal rumit.
8. Wasabi
Wasabi merupakan sejenis lobak pedas khas Jepang. Wasabi berwarna hijau dan punya rasa pedas yang khas.
Biasanya wasabi diolah hingga jadi sejenis pasta dan biasa digunakan untuk makan sushi dan sashimi.
Wasabi punya karakteristik aroma dan rasa yang tajam, sehingga bisa meningkatkan nafsu makan.
9. Shoga
Shoga atau jahe sering digunakan sebagai obat atau pun bumbu masakan. Di Jepang, shoga diparut atau dicincang dan dicampur dengan aneka olahan.
Misalnya, dicampur sebagai karaage sehingga bisa mengurangi rasa berlemak pada ayam. Jahe bisa membuat rasa ayam jadi lebih ringan.
10. Goma
Seperti dilansir Japan Guide, goma atau biji wijen juga populer dalam masakan Jepang.
Ada goma putih dan juga goma hitam. Keduanya bisa digunakan dalam sajian apa pun, khususnya yang berwarna putih. Aromanya khas dan bisa membuat masakan jadi lebih sedap.
Goma bisa digiling dan dijadikan tambahan rasa pada tumisan atau sajian yang direbus. Goma juga populer dijadikan bahan dasar saus atau dressing pada salad dan juga shabu-shabu.
11. Shichimi
Seperti dilansir Time Out, shichimi juga dikenal sebagai togarashi. Sebuah bubuk campuran tujuh rempah yang telah ada sejak zaman Edo.
Saat ini, campuran shichimi bisa berbeda-beda tergantung dengan daerah asalnya. Namun yang paling umum biasanya terdiri dari bubuk cabai, biji wijen, biji bunga poppy, biji rami, nori, cabai sansho, dan kulit jeruk atau yuzu.
Shichimi akan memberikan kedalaman rasa pada sajian seperti udon, soba, atau hotpot. Shichimi juga populer digunakan dalam yakitori atau sate ala Jepang, dan juga gyudon.
12. Karashi
Karashi merupakan sejenis mustard ala Jepang yang berbentuk pasta atau bubuk. Aromanya sangat tajam, dengan rasa yang cukup pedas.
Karashi cocok dicampur dengan makanan yang berasa hambar seperti natto atau oden.
13. Yuzu kosho
Yuzu kosho merupakan campuran bumbu yang dibuat dari sitrus yuzu, garam, dan cabai yang difermentasi.
Yuzu kosho memberikan kedalaman rasa khususnya pada sajian daging, melalui rasa kecutnya yang tajam dan menembus rasa daging yang kaya dan berlemak.
14. Ponzu
Ponzu adalah salah satu jenis saus yang dibuat dari campuran kecap dengan sari buah sitrus seperti yuzu atau sudachi.
Bahan campuran lainnya berupa cuka, mirin, shoyu, gula, dan dashi. Saus ini punya rasa sedikit kecut tapi ringan, bersih, dan gurih.
Ponzu biasanya digunakan sebagai bahan cocolan hot pot, shabu-shabu, sebagai marinasi, dan sajian olahan hasil laut.
Ponzu juga bisa dicampur dengan parutan lobak jepang. Rasanya ringan dan menyegarkan.
15. Garam moshio
Seperti dilansir Live Japan, ada satu jenis garam premium yang dibuat dari rumput laut bernama garam moshio.
Konon, garam ini adalah jenis garam laut tertua yang pernah ada. Garam moshio sangat sulit dibuat karena membutuhkan banyak tenaga.
Garam moshio akan memberikan kedalaman rasa yang berbeda karena dibuat dari rumput laut.
Garam ini akan memberikan rasa yang seimbang untuk banyak sajian. Seperti aneka sup, salad, atau udon.
16. Gula
Dari gula kastor, gula merah, gula tebu, hingga gula wasanbon, kuliner Jepang menggunakan gula sebagai penyedap alami.
Kamu bisa menggunakan gula kastor untuk rasa manis yang kuat. Lalu untuk rasa yang kaya dan penuh, kamu bisa menggunakan gula merah. Khususnya untuk sajian yang direbus.
17. Umeboshi
Umeboshi adalah buah ume yang dijadikan acar. Kamu bisa menggunakan umeboshi yang sudah dalam bentuk pasta untuk memberikan rasa kecut yang kuat seiring dengan rasa gurih umami pada sajian yang hambar.
Umeboshi populer dipasangkan dengan sushi, onigiri, atau sajian sayuran dan salad lainnya.
https://www.kompas.com/food/read/2021/04/12/161200775/17-bahan-penyedap-alami-pada-makanan-jepang