Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Ayam Betutu Khas Bali, Dipengaruhi Budaya Majapahit

KOMPAS.com - Masakan khas Bali memang terkenal memiliki cita rasa yang kuat dan tajam. Salah satunya, ayam betutu yang terkenal dan bisa ditemui di beberapa kota besar di Indonesia.

Masakan dengan cita rasa kaya akan rempah ini biasanya menggunakan ayam atau bebek.

Racikan bumbu base genep khas Bali dan cabai yang digunakan membuat ayam betutu terasa nikmat.

Ada sejarah panjang dari masakan dengan cita rasa pedas yang khas ini.

Selengkapnya, berikut penjelasan singkat mengenai asal-usul ayam betutu yang menarik untuk disimak.

Dilansir dari artikel Kompas.com yang tayang pada Jumat (17/04/2020), Sejarawan Kuliner Fadly Rahman dalam tayangan “Tradisi Asli Nusantara: Ayam Betutu” di saluran Youtube Televisi Edukasi menjelaskan, “Kalau kita lihat di Bali bebek atau ayam betutu itu sangat pekat asal muasalnya dengan wilayah Gianyar wilayah Ubud, Bali sana”.

Ayam betutu kemudian menyebar ke kawasan Gilimanuk, Jembrana. Sekarang ini, ayam betutu sudah menyebar ke berbagai kota dan menjadi salah satu kuliner ikonik khas Bali yang juga dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Kata betutu yang melekat pada masakan ayam betutu sebenarnya adalah proses mengolah daging ayam dan bebek.

“Nama betutu sebetulnya itu bukan nama makanan tapi proses mengolah daging ayam atau bebek menjadi sebuah makanan”, jelas Fadly Rahman.

Dikutip dari artikel Kompas.com yang tayang pada Jumat (17/04/2020), Pemilik rumah makan Men Tempeh, Putu Okta Damayanti menjelaskan arti dari nama betutu.

“Betutu kalau orang Bali bilang, ‘be’ yang berarti ayam atau daging gitu, ‘tutu’ itu masakan yang masih kering lalu direbus ‘nyat-nyat’”.

Arti dari nyat-nyat sendiri merupakan masakan yang dimasak hingga air habis tetapi tidak sepenuhnya kering, cenderung masih berkuah sedikit.

Ditambahkan dari buku “Mengenal Kuliner Bali” karya Risa Panti Ariani terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, menjelaskan seputar betutu yang merupakan masakan khas Gilimanuk yang mana bahan utamanya adalah ayam yang dimasak utuh, rongga perut diisi dengan base genep, diikat, dan direbus. Kemudian dibakar sebentar dan disajikan.

Pengolahan betutu sangat khas karena menggunakan daun pinang sebagia lapisan pembungkusnya. Kemudian diberi bara sekam dan dimasukkan ke dalam tanah dari batu yang sudah dipanaskan.

“Cara pengolahan ini merupakan warisan dari masa Majapahit yaitu masa abad ke-16, ketika pengaruh Islam masuk ke tanah Jawa,” papar Fadly.

Dalam penjelasan Fadly, ada banyak orang Majapahit yang memeluk agama Hindu. Hal itu membuat adanya pengaruh budaya di masa Majapahit di budaya Bali yang mana salah satunya kuliner.

Buku “Mengenal Kuliner Bali” karya Risa Panti Ariani terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di Gramedia.com.

https://www.kompas.com/food/read/2021/03/14/190700475/sejarah-ayam-betutu-khas-bali-dipengaruhi-budaya-majapahit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke