KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta mulai diterapkan hari ini (14/9/2020).
Pada masa ini, restoran/ rumah makan/ kafe dan usaha sejenis harus membatasi layanan hanya untuk dibawa pulang secara langsung (take away), melalui pemesanan daring, dan atau dengan fasilitas telepon/ layanan antar.
Sistem layanan pesan antar makanan untuk pemilik usaha kuliner pun telah diterapkan melalui Pedoman Produksi dan Distribusi Pangan Olahan Pada Masa Status Darurat Kesehatan COVID-19 di Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya.
Menurut BPOM, pelaku usaha ritel pangan dapat mengantarkan pesanan makanan oleh pihaknya sendiri atau menggunakan pihak ketiga.
Pedoman layanan pesan antar makanan oleh pihak usaha pangan
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila pesananan makanan dilakukan sendiri oleh pihak usaha pangan:
Pedoman layanan pesan antar makanan oleh pihak ketiga
Perhatikan hal berikut apabila layanan pesan antar makanan dilakukan oleh pihak ketiga:
Tips menerima paket makanan kemasan
Dikutip dari berita Kompas.com selain dari pemilik usaha kuliner, pengguna layanan pesan antar dapat menerapkan beberapa hal seperti membuka kemasan paling luar dan segera membuangnya. Kemudian, cuci tangan dengan sabun sebelum menyantap makanan.
Sementara itu, apabila menggunakan jasa paket makanan kemasan juga terdapat langkah pencegahan.
Berikut tips aman saat menerima paket makanan kemasan yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr. Ir. Penny K. Lukito, disadur dari WEBINAR WORLD FOOD SAFETY DAY: Keamanan Pangan di Ritel Pangan pada Era New Normal, Rabu (10/6/2020) melalui akun Youtube Badan POM RI.
https://www.kompas.com/food/read/2020/09/14/123842975/psbb-jakarta-perhatikan-panduan-layanan-pesan-antar-makanan-dari-bpom