Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebrakan Vokasi di Pameran "Business Matching 2024", Perkuat Sinergi Kemandirian Bangsa

Kompas.com - 09/03/2024, 15:52 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Selanjutnya, Kiki berharap produksi vokasi terus berkembang, memproduksi karya secara massal, dipasarkan ke pasar industri, dan dipakai oleh masyarakat Indonesia.

“Kami diberi arahan oleh Menko Luhut agar ayo buat produksi yang lebih baik lagi, menyiapkan hasil inovasi ini agar dapat dipakai oleh masyarakat dengan tetap menjaga kualitas serta mematuhi perizinan yang ada,” ucap Kiki.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Salatiga, Sriyanto menuturkan, sepanjang pameran yang berlangsung selama empat hari tersebut, setidaknya sudah ada lebih dari 10 pihak yang telah melakukan komunikasi untuk membahas kemungkinan-kemungkinan kerja sama.

Pembicaraan awal kerja sama tersebut tidak hanya dari kalangan industri, tetapi juga berasal dari pemerintah daerah, hingga asosiasi.

“Rata-rata mereka ingin mengajak kerja sama untuk menghasilkan produk-produk inovasi lokal, utamanya produk yang ramah disabilitas,” kata Sriyanto.

Menurut Sriyanto, awalnya para pengunjung tidak percaya jika produk yang ditampilkan merupakan buatan para siswa SMK. Akan tetapi, dengan suguhan bukti-bukti, para pengunjung justru kagum dan ingin membuka peluang kerja sama.

“Rata-rata mereka mengatakan jika anak vokasi bisa menghasilkan produk lokal yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kuncinya itu diberi kesempatan, kepercayaan, dan binaan,” ucap Sriyanto.

Selain Sriyanto, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, Bambang Sahana, juga mengatakan bahwa banyak pihak industri maupun pemerintah daerah yang berminat untuk mengajak kerja sama.

Rata-rata mereka terkesima dengan produk inovasi yang dikembangkan para siswa dan berminat untuk mengembangkan produk inovasi bersama.

“Mereka rata-rata ingin membuat produk pengembangan dari apa yang sudah kami buat, kemudian dibuat sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, produk dibuat menjadi lebih ramah lingkungan, lebih ramah disabilitas, dan sebagainya,” kata Bambang.

Sebagai informasi, SMKN 2 Salatiga dan SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo merupakan perwakilan peserta dari SMK di pameran tersebut.

Selain kedua SMK tersebut, ada juga SMK PPN Tanjungsari dengan produk kopi hasil perkebunan sekolah dan SMK NU Miftahul Huda dengan produk mesin moulding beserta hasil cetakan moulding.

Perwakilan lainnya adalah Politeknik Negeri Bali dengan produk inovasi We Care yang memiliki sistem telemedisin pemantauan kondisi tanda vital pasien pasca-rawat inap berbasis internet of things (IoT).

Baca juga: Festival Vokasi Satu Hati 2024 Sertakan Materi Motor Listrik

Politeknik Negeri Semarang hadir dengan inovasi Plug N Pay berfungsi mempercepat proses konversi motor BBM ke listrik; dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan Water Quality Mater berfungsi sebagai alat memantau kualitas air, motor listrik, dan Tulibot Smart Glasses yang berfungsi memudahkan komunikasi penyandang disabilitas tunarungu.

Selain SMK dan perguruan tinggi vokasi, ada juga LKP Agung dengan kualitas tata riasnya, LKP CMC dengan produk animasi, dan LKP Filbert dengan produk kopi yang berhasil membuat para pengunjung terkesima.

Adnan, pengunjung dari Pemerintah Daerah Kotamobagu, Sulawesi Utara, menjadi salah satu pengunjung yang datang dan mengapresiasi produk-produk buatan siswa SMK dan mahasiswa politeknik.

Menurutnya, produk-produk para siswa maupun mahasiswa yang tampil pada ajang tersebut sangat luar biasa.

“Ini menunjukkan bahwa pengajaran yang diterapkan di tiap jenjang pendidikan vokasi berhasil karena mereka diberikan kebebasan untuk bisa menghasilkan produk-produk inovasi bernilai jual tinggi,” tutup Adnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com