Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ayah dan Anak Lulus Bersama di UI, Raih S3 dan Predikat Cumlaude

Kompas.com - 08/03/2024, 14:29 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Staf Pengajar Bidang Studi Dasar-Dasar Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI), Ari Wahyudi Hertanto tidak menyangka bisa merayakan keberhasilan studinya bersama sang putri tercinta, Haura Fatima.

Pada prosesi Wisuda Tahun Akademik Semester Gasal 2023/2024 yang berlangsung di Balairung UI, Sabtu (2/3/2024), ayah dan anak itu  merayakan momen wisuda bersama setelah keduanya masing-masing menamatkan pendidikan Doktor dan Sarjana di FHUI.

"Momen wisuda bersama anak merupakan rezeki yang luar biasa. Kesempatan ini mungkin tidak akan berulang. Saya hanya bisa bersyukur, Alhamdulillah tanpa direncanakan, jalannya memang harus seperti ini. Akhirnya, bisa sama-sama menamatkan studi hingga selesai," ucap dia dilansir dari laman UI, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Perjuangan Radit, Mahasiswa Disabilitas UI yang Lulus dengan IPK 3,84

Ari menyebut, wisuda bersama sang anak memang bukan hal yang direncanakannya. Alih-alih menamatkan pendidikan tepat waktu, dia justru memperpanjang masa studinya hingga dua semester, karena beberapa anggota keluarganya (nenek, ayah, dan kerabat) berpulang pada rentang yang berdekatan.

Dia pun harus menunda risetnya beberapa waktu untuk fokus mengurus keluarganya. Meski begitu, kesabarannya kini berbuah manis karena meraih gelar Doktor (S3).

Dia bisa bersanding dengan sang putri pada momen kelulusannya. Kebahagiaan bertambah saat nama Haura masuk dalam deretan lulusan Sarjana yang berpredikat Cumlaude, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,63.

Menurut Ari, kekompakannya dengan sang anak dalam menempuh pendidikan di UI sedikit banyak dipengaruhi oleh keluarga yang berlatar belakang pelajar.

Dulu, kakeknya merupakan pelajar di Zaman Belanda, sedangkan ayahnya merupakan pengajar di UI.

Keberadaannya di FH UI, sebut dia, sebetulnya melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh ayahnya, yakni Wahyono Dharmabrata yang merupakan Guru Besar di FHUI.

"Ayah saya 8 bersaudara, 7 di antaranya merupakan dosen, 6 di UI dan 1 di UGM. Jadi, darah kuning memang sudah mengalir di keluarga kami," jelas dia.

Meski lahir dari keluarga berdarah kuning, Ari selalu menanamkan pada anaknya untuk tidak membawa nama keluarganya selama menempuh pendidikan di UI.

Karena itulah, hingga masa kelulusannya, banyak yang tidak tahu bahwa keduanya memiliki relasi keluarga.

Ari merasa bangga karena yang dicapai anaknya saat ini bukan atas campur tangannya sebagai orangtua, melainkan atas kerja keras sendiri.

"Saya tidak pernah memanjakan dia. Sebagai orang tua, preferensi saya adalah menjadi bad cop agar anak saya bisa menapaki kariernya bukan karena apa yang sudah diraih orang tuanya. Dia harus bisa membuat jalannya sendiri," ujar Ari.

"Namun, beratnya adalah saya harus bisa memberikan teladan yang baik agar yang diambil dari saya adalah hal-hal yang positif," tambah Ari.

Baca juga: Ingin Lolos SNBP 2024 di UI? Simak 5 Tips Ini

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com