Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UI: Wayang Potehi Telah Jadi Bagian Keragaman Indonesia

Kompas.com - 24/02/2024, 20:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), Dwi Woro Retno Mastuti menyatakan, wayang potehi merupakan salah satu seni pertunjukan wayang Peranakan Cina Jawa yang biasanya digelar di berbagai klenteng di pulau Jawa.

Menurutnya, potehi biasanya mengisahkan berbagai mitos dan legenda asal Tongkok, seperti Sie Jin Kwi, Sam Kok, San Pek Eng Tai, dan Li Si Bin.

Baca juga: Ingin Lolos SNBP 2024 di UI? Simak 5 Tips Ini

Yang menarik, kata dia, kisah-kisah di atas justru ditulis dalam aksara Jawa. Hal ini membuat potehi memang bukan lagi budaya Tionghoa semata, tapi telah menjadi budaya Indonesia.

"Potehi sudah bagian dari bangsa Indonesia, bagian dari keragaman menjadi Indonesia. Karena, bahasanya Indonesia, pemainnya Indonesia, pengrajinnya orang Jawa, pendukungnya anak anak muda Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (24/2/2024).

Oleh karena itu, dia bertekad untuk terus melestarikan wayang potehi.

"Karena ini merupakan bagian dari upaya merawat kebhinekaan Indonesia," jelas pendiri Sanggar Budaya Rumah Cinwa ini.

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UPH, Johanes Herlijanto menyatakan, hadirnya budaya Tionghoa seperti wayang potehi akan berdampak secara positif bagi posisi etnik Tionghoa di Indonesia.

Baca juga: UI Tambah Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru di SNPMB 2024

Karena, budaya yang dirayakan tidak lagi memperlihatkan wajah budaya Tiongkok yang asing, tapi budaya yang telah menjadi bagian dan mengandung nilai-nilai Indonesia.

"Maka masyarakat Tionghoa yang berada di balik budaya tersebut pun akan semakin dipandang sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang utuh," ucap Johanes yang juga ketua dari FSI ini.

Berdasarkan prediksinya, persepsi masyarakat terhadap etnik Tionghoa akan semakin menguat seiring dengan berkembangnya budaya Tionghoa yang berwajah Indonesia, yang bahkan dirayakan bersama oleh segenap masyarakat Indonesia itu.

Baca juga: Kala Gamelan dan Wayang Jadi Media Pembelajaran Murid di London

Dia juga meminta agar masyarakat Indonesia mempertahankan dan meningkatkan pandangan budaya-budaya Tionghoa, bukan hanya potehi, adalah bagian dari bangsa Indonesia yang harus diterima dan dihargai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com