Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Siswa Membolos Sekolah, Hasil Riset Dosen UM Sidoarjo

Kompas.com - 03/03/2024, 15:02 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

Pola asuh orangtua siswa dalam penelitian ini cenderung membiarkan dan kurang peduli tentang pendidikan anaknya.

Hal lain yang juga mempengaruhi perilaku buruk pada siswa adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orangtua.

Baca juga: Cerita Dewi, Lulusan Tercepat UNY yang Wisuda Tanpa Skripsi dan KKN

Akibatnya anak akan mencari pelarian di luar rumah dan cara bergabung dengan temannya. Bahkan mereka bisa melakukan perbuatan negatif bersama-sama.

Kurangnya kasih sayang dan perhatian orangtua akan menimbulkan jarak antara keduanya anak. Mereka menjadi kurang terbuka dan enggan membicarakan permasalahan yang dihadapi pada orang tuanya karena ia takut dimarahi.

"Mereka lebih memilih untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri. Salah satu penyebab orangtua yang cenderung membiarkan anaknya menurut penelitian ini dikarenakan orangtua yang sibuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan lalu lalai dengan kondisi anaknya," ungkapnya.

5. Faktor pihak sekolah

Alasan siswa membolos sekolah selanjutnya justru karena faktor pihak sekolah. Tanpa disadari pihak sekolah juga bisa menjadi penyebab siswa membolos sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah yang kurang memiliki kepedulian terhadap apa yang terjadi pada siswa.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuat peraturan sekolah yang lebih jelas dengan sanksi-sanksi yang dipaparkan, termasuk peraturan mengenai presensi siswa.

Karena salah satu penyebab tingkah laku membolos adalah kurangnya penegakan disiplin dan atensi dari guru terhadap perilaku siswa.

Baca juga: 5 Beasiswa ke Luar Negeri Fully Funded Tanpa Syarat Pengalaman Kerja

Menurut penelitian ini, banyak siswa yang keluar dari sekolah ketika pulang, mereka tidak memakai seragam dengan benar.

"Guru pun membiarkan perilaku yang mereka lakukan. Ditambah lagi kebanyakan murid tersebut adalah anak yang sudah bermasalah sehingga menjadikan suasana kurang tertib," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com