Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bolos dan Balap Liar, tapi Usaha Ini Buat Esa Masuk Teknik ITB

Kompas.com - 29/07/2021, 15:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Saat duduk di bangku SMA, Esa Trisaputra merasa kalau belajar adalah kegiatan yang membosankan.

Ia mengaku sering bolos kelas, bolos upacara, ketahuan merokok di kamar mandi oleh guru, bahkan ikutan balap liar. Sampai-sampai ia pernah mendapatkan peringkat kedua terakhir di sekolah untuk jurusan IPA.

Sampai-sampai 80 persen guru di SMA sempat meremehkan dirinya bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Bahkan, di-bully oleh keluarga dan orangtua karena nakal dan suka balap liar.

"Sampai sindiran masuk ITB lewat jalur belakang," cerita Esa seperti dirangkum dari laman Zenius Education, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

Perjuangan yang membuat Esa masuk ITB

Buka tanpa usaha bila Esa berhasil masuk di Jurusan Teknik Material, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB).

Meski ia mengaku, saat duduk di bangku SMA, ia tak menemukan gairah untuk belajar dan merasa kalau belajar adalah hal yang membosankan.

"Ada hal yang bikin saya ngerasa kok belajar ngebosenin ya," ungkapnya.

Tak menemukan semangat untuk belajar, membuatnya bergaul dengan teman-teman yang senang "nongkrong" dan suka balapan liar.

"Sampai pas SMA, jadi salah satu anak yang sering banget dipanggil guru BP karena sering bolos kelas, bolos upacara, sampai perah ketahuan merokok di kamar mandi juga," imbuh Esa.

Tak suka belajar dan sering "nongkrong" serta balap liar, membuat Esa jadi siswa dengan peringkat terbawah dari seluruh anak IPA di sekolah saat kelas 2 SMA.

Mendekati Ujian Nasional (UN), bukannya belajar Esa justru menjadi koordinator kunci jawaban UN di sekolah.

Baca juga: BCA Buka Kuliah Gratis Bisnis Perbankan 2022 bagi Lulusan SMA-SMK

"Belajar buat UN seminggu karena walaupun sudah punya kunci jawaban, saya tetap takut itu bakalan salah," tuturnya.

Zenius EducationDok. Zenius Zenius Education

Meski sudah berusaha belajar, namun Esa masih sulit mengerti pelajaran dan akhirnya merasa bosan belajar. Hingga ia mendengarkan pemaparan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS melalui sebuah CD milik teman.

"Cara ngajar bang Sabda bisa se-friendly itu. Dari situ saya merasa belajar ternyata bisa se-asyik itu," terangnya.

Menemukan "mentor" yang tepat sekaligus pembelajaran yang menyenangkan, membuat Esa memiliki semangat untuk belajar demi SBMPTN, namun tidak lolos karena nilainya di bawah passing grade.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com