Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Elo, Mahasiswa Disabilitas yang Aktif Berorganisasi, Gigih Wujudkan Mimpi

Kompas.com - 23/01/2024, 16:46 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Elo Kusuma Alfred Mandeville tersenyum lebar saat namanya dipanggil untuk bersalaman dengan Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Widodo saat prosesi wisuda beberapa waktu lalu. 

Elo menjadi perhatian banyak orang karena sosoknya yang inspiratif. Disabilitas daksa pada kedua tangan tidak menjadi alasan membatasi diri. Untuk beraktivitas, ia menggunakan kedua kakinya.

Tubuhnya yang tidak memiliki kedua lengan membuat Elo Kusuma harus bersalaman memakai kaki dengan Rektor Prof Widodo. 

Baca juga: Daftar Akreditasi 10 Jurusan IPDN 2024, Kuliah Gratis dan Jadi CPNS

Elo adalah mahasiswa Program Studi Desain Grafis, Fakultas Vokasi. Ia lulus dengan gelar S.Tr.Ds dan mendapatkan IPK 3,47.

Elo sejak dulu dikenal sebagai mahasiswa yang kreatif dan pekerja keras di kalangan teman-temannya.

Selama kuliah Elo aktif mengikuti berbagai organisasi, di antaranya Eksekutif Mahasiswa pada bidang Advokasi, dan UKM Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (FORMAPI) di bidang Humas.

Baca juga: Cerita Peter Raih IPK 3,98 di UB, Lebih Senang Belajar Kelompok

Ia bahkan pernah didapuk menjadi MC di konferensi internasional yang diadakan oleh AIDRAN-FH UB pada tahun 2019 yang mengantarkannya diterima bekerja di NGO atau lembaga dari Australia. 

“Konferensi yang diadakan tentang Interns Conference on Disability Rights. Saat itu saya satu-satunya mahasiswa difabel yang fasih berbicara bahasa Inggris di depan banyak orang, sehingga diminta menjadi MC. Selanjutnya saya beberapa kali terlibat dalam kegiatan AIDRAN, dan sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan bekerja,” terang pria asal Denpasar, Bali ini dilansir dari rilis UB.

Baca juga: Kisah Syifa, Kuliah di Usia 16 Tahun, Kini Jadi Lulusan Termuda UB

Bekerja pada dua instansi

Saat ini Elo sudah diterima bekerja di dua tempat, yakni di AIDRAN (Australia-Indonesia Disability Research) yang berpusat di Australia.

AIDRAN dikenal sebagai lembaga yang memiliki jaringan kerjasama dengan berbagai kampus, lembaga lain, untuk fokus pada bidang pendidikan dan penelitian serta advokasi. 

Elo juga bekerja di salah satu industri Kreatif yang berlokasi di Malang sebagai social media officer dan content making.

Dengan minatnya di bidang video editing, ke depannya Elo ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di bidang minat perfilman.

“Semoga teman-teman difabel bisa lebih semangat dalam meraih impian apapun itu. Karena saat ini lingkungan sosial dan kampus mulai menyediakan fasilitas dan akses untuk teman-teman disabilitas. Dengan adanya akomodasi tersebut, jangan sampai disia-siakan, karena kesuksesan berawal dari hal kecil,” pungkas Elo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com