Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Ukrida Angkat Peran Kearifan Lokal Saat Jadi Pembicara di Harvard dan UCLA AS

Kompas.com - 08/01/2024, 14:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Prof. Johana juga menuturkan, “perbedaannya, kalau dulu sosiodrama dipentaskan lebih menyerupai Srandul (drama tari rakyat), dengan para muda dan anak-anak, sosiodrama yang dipentaskan menggambarkan kehidupan saat ini dengan isu-isu sosial yang ada."

"Pementasannya dengan alat-alat modern dan campuran dengan nyanyian dalam bahasa Inggris," ungkap Prof. Johana.

"Abmas bersama para muda, juga mengajari mereka untuk berdaya dan mengembangkan usaha melalui bazar bahan kebutuhan pokok dan pakaian bekas layak pakai," jelasnya.

Walaupun tingkatannya adalah dusun, lanjut Prof. Johana, masyarakat dimotivasi untuk bisa ikut memulihkan keadaan.

"Salah satunya melalui potensi yang mereka miliki, seperti menggalang dana dengan menjual produk-produk hasil karya mereka," tambahnya.

"Tujuan lainnya adalah membuktikan bahwa seni sosial dapat merevitalisasi kearifan lokal melalui gotong royong, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menangani masalah sosial," tambahnya.

Seni untuk revitalisasi sosial ekonomi

Lebih jauh Guru Besar Ukrida menjelaskan manfaat serta pelajaran yang diperoleh dari penelitian dan pengabdian masyarakat, antara lain mendukung sistem dana bergulir, sebagai wadah melaksanakan demokrasi, koordinasi, dan menyampaikan pendapat bahkan kritik.

"Selain itu juga bermanfaat sebagai wadah beragam informasi dan program kegiatan desa, menambah pendapatan desa karena bisa menyewakan perlengkapan kepada desa tetangga," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan, gagasan yang muncul, diantaranya kolaborasi dengan pakar nasional dan internasional untuk menghasilkan pengetahuan baru terkait masalah sosial.

Gagasan lainnya, yaitu kajian psikologi budaya menggunakan keberagaman budaya di Indonesia, dimana banyak kelompok etnis, bahasa lokal, dan budaya asli.

Ia menyampaikan, layanan kesehatan mental yang kemungkinan digabungkan dengan kearifan lokal guna mendukung mekanisme penanggulangan konflik sosial, juga menjadi gagasan untuk ditindaklanjuti bersama.

Baca juga: Rektor Rina Minta Guru Besar Dorong Unpad Masuk Peringkat 500 Dunia

Hal ini kian menegaskan, konteks budaya sangat penting untuk melakukan tindakan yang tepat sesuai persepsi komunitas.

"Dalam hal ini setelah gempa bumi hebat yang sedemikian memporakporandakan kehidupan penduduk di Bantul, seni dapat digunakan untuk revitalisasi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat," pungkas Prof. Johana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com