Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMM Kukuhkan 2 Guru Besar, Salah Satunya Joko Widodo

Kompas.com - 28/12/2023, 11:51 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak berhenti menambah jajaran guru besarnya. Kali ini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali mengukuhkan dua guru besar, yakni Prof. Joko Widodo dan Prof. Mohammad Syaifuddin, pada 27 Desember 2023.

Keduanya memiliki pembahasan khusus terkait dunia pendidikan sesuai dengan bidang yang mereka tekuni.

Baca juga: Unair Kukuhkan 9 Guru Besar Baru dari Berbagai Bidang Ilmu

Misalnya saja, Prof. Joko Widodo yang membahas terkait apresiasi sastra dan penerapannya dalam kehidupan.

Dia menegaskan bahwa peningkatan kualitas apresiasi terhadap karya sastra akan berdampak signifikan pada pencapaian literasi dan penerapannya dalam kehidupan.

Ketepatan mengapresiasi berujung pada pencapaian membaca secara reading beyond in the line, dapat menyelamatkan ribuan orang dari tindakan negatif, tercela, pelanggaran peraturan, kehancuran masa depan bahkan jiwa.

"Pembaca didorong untuk mampu menangkap pesan-pesan yang disampaikan pengarang lewat karyanya. Kemudian menjadikannya inspirasi dan menuangkannya dalam tindakan nyata berupa sistem yang bisa mencegah orang terjerumus dalam tindakan tercela. Aktivitas ini merupakan fungsi preventif," kata dia dilansir dari laman UMM, Kamis (28/12/2023).

Menurut Prof. Joko Widodo, jika apresiasi dalam sastra diimplementasikan oleh orang-orang yang memiliki wewenang atau pengambil kebijakan, maka tentu bisa mencegah tidankan melanggar yang berakibat pada kerugian bagi diri sendiri dan masyarakat.

Begitupun dengan peningkatan dalam aspek moral bagi masyarakat dan sebagai alat untuk mendidik. Jika dikaitkan dengan pesan dan muatannya, hampir secara keseluruhan karya sastra merupakan sarana-sarana etika.

"Dengan demikian, memahami karya sastra pada gilirannya merupakan pemahaman akan nasihat dan peraturan, larangan dan anjuran, kebenaran yang harus ditiru, jenis -jenis kajahatan yang harus ditolak, dan sebagainya," jelas Prof. Joko Widodo.

Di sisi lain, Prof. Mohammad Syaifuddin meneliti mengenai "Keterampilan Abad Ke-21: Tantangan Asesmen Kelas Yang Mencerdaskan".

Perkembangan abad ke-21 telah membawa perubahan dan tantangan yang signifikan dalam masyarakat. Untuk menavigasi perubahan positif, individu perlu memperoleh dan mengembangkan seperangkat keterampilan yang dikenal sebagai keterampilan abad ke-21.

Baca juga: Dosen UMM: Ini 2 Cara Atasi Kecanduan Judi Online

"Keterampilan ini mencakup berbagai bidang, termasuk pembelajaran dan inovasi, informasi dan teknologi, dan keterampilan hidup dan karier. Keterampilan abad ke-21 sangat penting bagi individu untuk berkembang di dunia saat ini," ungkap Prof. Mohammad Syaifuddin.

Dalam bidang pembelajaran dan inovasi, individu perlu memiliki kreativitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk belajar bagaimana belajar.

Mereka harus mampu berpikir di luar kotak, menghasilkan ide-ide inovatif, dan beradaptasi dengan situasi baru.

Dalam hal keterampilan informasi dan teknologi, individu harus mahir dalam menggunakan teknologi dan media, serta dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi secara efektif.

Prof. Mohammad Syaifuddin menambahkan, asesmen untuk kehidupan merupakan upaya mencapai kecerdasan spiritual.

Baca juga: Ini 10 Kampus Muhammadiyah Punya Guru Besar Terbanyak, UMM Nomor 1

"Salah satu hal penting lain dari asesmen yang mencerdaskan adalah bagaimana asesmen menuntun manusia untuk menuju tujuan hidup yang sesungguhnya. Tujuan hidup sesungguhnya manusia adalah kembali kepada Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com