Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Asry, Diterima di 8 Universitas Inggris dan Raih Beasiswa

Kompas.com - 12/12/2023, 17:15 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Dia mulai mencari info untuk mempersiapkan kuliah di Inggris sejak duduk di semester 5 perkuliahan. Ia menyadari bahwa untuk melanjutkan studi ke Inggris membutuhkan biaya persiapan yang besar, saat itu akhirnya dia memutuskan untuk bekerja paruh waktu.

Untuk bisa diterima di kampus-kampus Inggris, tentu dirinya juga harus mempersiapkan tes IELTS sebagai salah satu syaratnya. Dia mulai belajar dari buku dan juga video-video YouTube.

Baca juga: 3 Tips Belajar Bahasa Inggris Mudah dan Menyenangkan

Namun, usahanya itu belum menghasilkan hasil yang maksimal.

“Pertama kalinya aku belajar IELTS aku merasa percaya diri karena aku kuliah S1 Hubungan Internasional dan banyak menggunakan bahasa Inggris. Tetapi ternyata IELTS itu tidak sesederhana itu, bahkan IELTS susah sekali sampai aku 3 kali tes baru bisa,” ceritanya.

Selain itu, dia juga pernah mendaftar beasiswa Chevening pada tahun 2021. Dia mulai menyusun esai selama dua bulan agar bisa mendapatkan LoA dari universitas di Inggris. Sayangnya, dia gagal menjadi salah satu penerima beasiswa.

Baca juga: Cerita Fathia, Mahasiswa yang Lolos Beasiswa IISMA ke Inggris

“Kegagalan inilah yang membuat aku merasa ternyata susah banget ya mencari beasiswa itu. Padahal aku baru gagal satu kali, tetapi aku merasa minder. Apalagi aku enggak punya orang di sekitarku yang kuliah di Inggris, murni hanya mendapat info dari internet dan media sosial,” tuturnya.

Tidak mau berlarut-larut putus asa, akhirnya Asry mulai berpikir bahwa kegagalan ini wajar dihadapi oleh seseorang. Pasti akan ada jalan dari Tuhan apabila kita tetap bermimpi dan berusaha.

Dia berpikir bahwa kalau memang belum mendapat beasiswa, setidaknya dia bisa diterima di salah satu kampus di Inggris dulu. Maka dari itu, dia sampai membuat 8 esai untuk 8 perguruan tinggi.

Baca juga: Kisah Meidy, Lulus Cumlaude Undip, Raih 4 Beasiswa Dalam Negeri

Perjuangannya akhirnya membuahkan hasil, ketika esai yang diunggah ke 8 kampus ini berhasil membawakan dirinya Letter of Acceptance (LoA). Meski demikian, Asry juga mendapat LoA conditional, di mana ada syarat IELTS yang harus diperbaiki.

Setelah mengikuti tes IELTS sebanyak 3 kali hingga harus berpindah provinsi untuk mengikuti tes ini, akhirnya dia berhasil untuk meraih skor yang disyaratkan oleh universitas yang menerimanya.

Sempat mendaftar beberapa beasiswa, Asry akhirnya berhasil mendapatkan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) pada tahun 2023.

Baca juga: Kisah Galih, Guru SD yang Lulus S2 dari University College London

“Di 2023 aku dapat beasiswa BPI Kemendikbud ini dan aku juga lolos tahap satu beasiswa Chevening dari Pemerintah Inggris. Tetapi, aku tidak lanjutkan dan memilih BPI, mudah-mudahan kursi yang bisa aku dapatkan di sana aku beri ke orang lain yang juga ingin berkuliah di Inggris,” ujarnya.

Beri tips agar bisa mendapat beasiswa ke Inggris

Asry berpesan kepada pemuda atau pemudi Indonesia yang memiliki cita-cita melanjutkan studi di Inggris untuk memiliki niat dan komitmen yang kuat dalam mengejar impian mereka.

Pertama, harus memiliki mental yang kuat untuk mempersiapkan semua kebutuhan untuk melamar beasiswa. Lalu, yang tidak kalah penting juga menyiapkan berbagai biaya yang akan dikeluarkan untuk tes IELTS, pembuatan Visa, dan sebagainya.

Baca juga: Cerita Nurul, Lolos Beasiswa LPDP Luar Negeri Setelah Gagal 13 Kali

Selanjutnya, dalam pembuatan esai, harus menekankan korelasi yang kuat antara ilmu yang akan kita pelajari untuk mengatasi permasalahan yang ada di Indonesia.

“Dan jangan takut gagal karena kalau kita berusaha terus dan punya komitmen yang kuat mudah-mudahan Allah akan kasih jalan atas segala usaha, doa-doa, dan komitmen kita selama ini, “ tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com