Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelajar Indonesia di Romania Masuk Jerman Tanpa Visa

Kompas.com - 22/10/2023, 20:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa asal Indonesia, Ilham Catur Fhata yang kuliah S2 di Romania, ini punya cerita menarik ketika hendak melakukan pertukaran pelajar ke Jerman.

Sebelum melakukan penerbangan, Rabu (18/10/2023), Ilham sempat mengalami kendala dikarenakan menjadi orang pertama yang masuk ke Jerman tanpa visa.

Tidak seperti biasanya dari luar Schengen Area, sehingga pihak masakapai menahannya di Check-in desk selama lebih dari 1 jam.

Awalnya sempat di tolak karena petugas menghubungi pihak kampus umumnya bukan pada bagian Internasional dan urusan visa di Kampus tujuannya yaitu Kassel University.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia Kuliah di Rumania, Naik Kereta Dapat Diskon

Ketika terjadinya miss komunikasi pihak maskapai dan kampus tersebut, Ilham sempat merasa tertekan dan segera menghubungi pihak kampus pada urusan visa melalui via email.

Ia juga memberikan nomor teleponnya di Romania untuk segera menghubunginya sesegera mungkin.

Dan kemudian pihak kampus langsung menghubunginya dan Ilham bergegas memberikan telepon tersebut ke petugas untuk mengklarifikasi bahwa Ilham tidak membutuhkan visa untuk masuk ke Jerman.

"Setelah selesai dari urusan maskapai, saya menghadapi 2 tahapan masuk lagi di urusan Imigrasi di Romania dan Jerman," ujar Ilham kepada Kompas.com, Minggu (22/10/2023).

Akan tetapi pihak Imigrasi kedua negara tersebut mereka sudah paham bahwa jika ada WNA yang masuk ke Jerman dengan Mobility Certificate dan Residence Permit (Izin tinggal) di negara anggota Uni Eropa, maka dapat masuk dengan tujuan studi.

Sehingga Ilham tidak butuh waktu lama untuk melewati petugas tersebut, hingga akhirnya ia bisa masuk ke Jerman.

Baca juga: Mahasiswa Asal Aceh Buka Puasa di Rumania, Coba Masakan Tradisional Mirip Bakso

Jalankan program Erasmus+ di Jerman

Menurut Ilham, kedatangannya itu ialah untuk menempuh pertukaran pelajar dalam program Erasmus+ di Jerman.

Ilham mengatakan kendala yang ia alami itu karena Jerman punya aturan yang ketat, apalagi dalam menerima imigran.

Tak hanya itu saja, pastinya juga butuh tahapan seleksi yang panjang untuk dapat menerima masuk dan melakukan kegiatan apapun itu yang tidak melanggar Undang-Undang di negara tersebut.

"Dengan seleksi panjang itu pada akhirnya imigran di perkenankan masuk dengan tujuan tertentu dan memiliki suatu pegangan atau biasa kita ketahui sebagai visa," jelasnya.

Lantas jenis visa apa saja yang dapat diterima oleh Jerman?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com