Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Taufiq Pernah Jualan di Pasar, Kini Jadi Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati

Kompas.com - 22/10/2023, 07:53 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

"Dari keuletan dan semangat tinggi, sampai ada yang mau merekrut memberi modal untuk buka toko atau jongko di pasar," kenangnya.

Namun, semua tawaran itu ditolak. Sebab ada yang lebih penting dari itu, yaitu ingin mencari ilmu sampai perguruan tinggi.

Baginya, berjualan di pasar hanya media saja, untuk mencapai cita-cita luhur. Di tengah kesibukan berjualan, Taufik tetap mencari ilmu, menulis, membaca dan belajar.

"Jadi berkali kali banyak pekerjaan yang saya tolak untuk sebuah cita-cita. Karena ingin sekolah. Semuanya saya jalani termasuk saran dari orangtua. Mulai dari belajar ceramah atau khutbah atau aktifitas positif lainnya," tuturnya.

Baca juga: Syarat Nilai Rapor dan Skor IQ untuk Daftar SMA Taruna Nusantara

Ingin berdedikasi untuk lembaga dan masyarakat

Dimulai menjalani kehidupan dari bawah, ia bisa mengambil pengalaman berharga. Ketika digeluti di lapangan ternyata bisa menemukan berbagai disiplin keilmuan, mulai logika, retorika sampai metodologinya.

"Semua itu adalah hal-hal yang berharga yang didapat dari lapangan," kata Taufiq.

Dengan motivasi tinggi, dibarengi keteguhan hati meraih cita-cita, Taufiq lancar melewati pendidikan mulai dari MI, MTs, Aliyah, IAIN (UIN-sekarang) saat kuliah jenjang S1, S2 hingga menyelesaikan S3 dengan baik.

Bahkan selama mengenyam pendidikan, Taufiq melanglang buana hingga ke Malaysia dan beberapa negara di Eropa seperti Belanda, Inggris dan Perancis.

Perjuangan keras berbuah manis, ditingkat Asia karya ilmiahnya di bidang sosial dan keagamaan, Taufik menempati urutan ke-53 dari 100.

Taufiq bertekad untuk terus berkontribusi mendedikasikan kompetensi keilmuannya untuk lembaga dan masyarakat.

"Alhamdulillah, pendidikan yang saya lalui, berkah didukung dari Kementerian Agama sampai tuntas. Ke depan akan lebih fokus untuk mengukuhkan keilmuan di bidang sosiologi Islam, menulis untuk masyarakat internasional," tandasnya.

Baca juga: Guru Besar IPB Ungkap 6 Herbal Ini Bagus untuk Antidiabetes

Taufiq sangat produktif dan inovatif menulis banyak karya ilmiah. Ia juga rajin menulis di berbagai media massa regional, nasional hingga internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com