Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar IPB Ungkap 6 Herbal Ini Bagus untuk Antidiabetes

Kompas.com - 21/10/2023, 13:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Biokimia IPB University, Prof. Hasim menyebut ada 6 jenis herbal dengan potensi antidiabetes. Antidiabetes merupakan suatu aktivitas yang diberikan oleh senyawa tertentu yang dapat mengobati penyakit diabetes.

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah.

Baca juga: Cerita Ilham, Operator SPBU yang Kini Jadi Guru Besar Unja

Bahkan, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan angka penderita diabetes bisa mencapai 30 juta orang pada 2030.

Adapun 6 jenis herbal untuk antidiabetes, yakni angkak, bekatul, batang kayu ular, daun murbei, kulit kopi arabika gayo, dan daun serai wangi.

Demi memperoleh antidiabetes ini, dia melakukan penelitiandengan menggunakan metode in silico, in vitro dan in vivo dengan menggunakan tikus sebagai hewan coba.

Selain mendapat antidiabetes, Prof. Hasim juga memperoleh 10 tanaman herbal yang memiliki potensi antiobesitas.

Yakni, daun kelor, daun kemangi, daun asam jawa, buah asam gelugur, rimpang lengkuas, rimpang kencur, daun kumis kucing, daun jambu biji, serai wangi dan kayu secang.

"Riset panjang saya lakukan. Dengan mencari irisan dari tanaman potensi obat herbal antiobesitas dan antidiabetes yang terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam lima tahun terakhir (2019-2023)," kata dia dikutip dari laman IPB University, Sabtu (21/10/2023).

Dari irisan tersebut, diperoleh potensi herbal yang memiliki aktivitas antiobesitas sekaligus antidiabetes.

Baca juga: 5 PTN Ini Buka Penerimaan Maba Jalur Ketua OSIS, Ada IPB dan Unair

"Herbal tersebut, daun jati belanda, kunyit madu, lidah buaya, teh hijau, meniran hijau, daun binahong, mahkota dewa, propolis dan kulit manggis," jelas dia.

Menurut Prof Hasim, riset terkait antiobesitas dan antidiabetes terus dilakukan mengingat prevalensi kedua penyakit tersebut dari tahun ke tahun terus meningkat, baik di dunia maupun Indonesia.

Di Indonesia diperkirakan angka obesitas mencapai 21,8 persen pada tahun 2018 dan diabetes sebesar 10,6 persen (tahun 2021 untuk umur 20-79 tahun).

Baca juga: Mau Masuk SMA Taruna Nusantara? Ini Rincian 3 Jalur Biaya Sekolahnya

Obesitas juga dapat mengakibatkan peningkatan mortalitas dan morbiditas yang signifikan terkait dengan penyakit kardiovaskular (jantung koroner, hipertensi dan stroke).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com