Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wisudawan Unesa, Lulus S3 IPK 3,98 pada Usia 77 Tahun

Kompas.com - 11/10/2023, 07:19 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belajar tak mengenal usia, istilah ini mungkin sesuai dengan apa yang dialami salah satu wisudawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Pada wisuda ke-108 yang diadakan Selasa, 10 Oktober 2023, Windiyati Nugroho berhasil menjadi wisudawan terbaik prodi S3 Teknologi Pendidikan yang lulus dengan IPK 3,98.

Windiyati Nugroho berhasil meraih gelar tersebut di usianya yang ke-77 tahun.

Catatan nilai akademik yang diperoleh Windiyati Nugroho, diperoleh lewat perjuangan dan konsistensinya selama menempuh pendidikan doktor di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

Dalam acara wisuda, Windiyati mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yakni sebagai wisudawan terbaik dengan nilai akademik tertinggi dan wisudawan tertua.

Baca juga: 9 Alasan Pilih Jurusan DKV, Calon Mahasiswa Cek

"Saya sempat kaget, ternyata nilai saya paling tinggi dari yang lain. Suatu kesempatan yang istimewa diberikan Tuhan kepada saya," terang Windiyati Nugroho seperti dikutip dari laman Unesa.

Perempuan kelahiran Solo, 27 Agustus 1946 ini mengungkapkan, motivasi belajarnya tidak lain, karena ingin memperdalam ilmu.

Selain itu juga dia merasakan keresahannya atas pendidikan yang menurutnya selama ini belum maksimal.

Sebagai pegiat pendidikan luar sekolah, Windiyati Nugroho banyak mendapatkan pengalaman sisi-sisi kekurangan pendidikan.

Salah satunya tentang kompetensi generasi muda yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

Menurutnya, kompetensi seperti komunikasi, kritis, kreatif dan kolaboratif harus menjadi domain penting pendidikan dalam dan luar sekolah.

"Sampai di titik ini tidak mudah memang, tetapi kalau kita meyakini Tuhan itu ada, semua pasti bisa dan selesai. Itu jadi motivasi buat saya dan semoga ini bisa menginspirasi generasi," ucap pengusaha kosmetik ini.

Baca juga: 5 Pondok Pesantren yang Berada di Dekat UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dia berpesan, agar anak-anak muda tetap semangat belajar dan menuntut ilmu sampai setinggi-tingginya.

Tidak hanya belajar, lanjutnya, tetapi juga harus mampu menerapkan atau mempraktekkan ilmunya untuk menjawab permasalahan atau memberikan kontribusinya di masyarakat.

Dengan semangat belajar dan konsistensi, pengusaha kosmetik itu berhasil menyandang gelar doktor dengan IPK 3,98.

Dia menulis disertasi tentang Pengembangan Paket Program E-Modul Penerapan Konsultasi dan Analisis Kulit Wajah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Metakognitif bagi Peserta Didik di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pacific International Beauty Institute (PIBI) Surabaya.

Menurutnya, paket e-modul yang membahas bidang kecantikan ini akan membantu para peserta didik dan instruktur di LKP PIBI untuk lebih mudah melakukan pengajaran kepada muridnya dan meningkatkan hasil belajar dan keterampilannya.

Begitu pula dengan bidang kecantikan. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan informasi mengenai kecantikan menjadi alasan dia mengangkat disertasi Pengembangan Paket Program E-Modul Penerapan Konsultasi dan Analisis Kulit Wajah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Metakognitif bagi Peserta Didik LKP BIPI.

"Kedepannya, saya berharap orang-orang bisa lebih peduli dengan dunia kecantikan lewat paket e-modul saya. Karena kecantikan bukan hanya tentang menjaga kesehatan, tapi juga bagaimana seseorang merasa nyaman dalam proses menjalaninya," imbuh Windiyati Nugroho.

Baca juga: Jurusan Aktuaria: Mata Kuliah, Prospek Kerja, hingga Kampus Pilihan

Dia menambahkan, seseorang sadar harus terus mengembangkan diri selaras dengan kemajuan zaman.

Selain itu juga selalu update berita terbaru adalah hal yang penting untuk bisa peka terhadap permasalahan yang sedang terjadi. Anak-anak muda juga harus begitu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com