Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Pahlawan Revolusi G-30-S PKI, Ada yang Wafat Usia Muda

Kompas.com - 30/09/2023, 06:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Pada masa pendudukan Jepang, dia mengikuti pendidikan militer pada PETA di Bogor. Kemudian diangkat menjadi Shodanco Peta di Solo.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, dia masuk TKR yang kemudian menjadi TNI.

Baca juga: Unesa Targetkan Penambahan 30 Guru Besar pada 2024

Dia terus berkiprah bersama militer Indonesia. Tahun 1958, Katamso dikirim ke Sumatera Barat untuk menumpas pemberontakan PRRl sebagai Komandan Batalion A Komando Operasi 17 Agustus.

Setelah itu menjadi Kepala Staf Resimen Team Pertempuran (RIP) II Diponegoro di Bukittinggi.

8. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean

Piere Tendean adalah yang termuda. Dia lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta dan meninggal pada usia 26 tahun.

Pada April 1965, perwira muda ini diangkat sebagai ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution.

Baca juga: 20 Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2024, Nomor Satu UI

Ketika bertugas, Pierre Tendean tertangkap oleh kelompok G-30-S PKI.

Dia pun mengaku sebagai A. H. Nasution. Sehingga Jenderal Nasution berhasil melarikan diri.

Namun, dirinya harus mengorbankan nyawa untuk melindungi Jenderal Nasution.

9. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun

Karel Satsuit Tubun dilahirkan di Tual, Maluku Tenggara pada 14 Oktober 1928. Dia tewas pada usia 37 tahun.

Ketika meletus pemberontakan G-30-S PKI, dia termasuk salah seorang korban keganasan pemberontakan tersebut.

K. S. Tubun waktu itu sedang bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Y. Leimena yang berdampingan dengan rumah Jenderal A. H. Nasution. K. S. Tubun melawan dan terjadi pergulatan dan akhirnya ditembak hingga gugur.

10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono

Sugiyono lahir pada 12 Agustus 1926 di Desa Gendaran, daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Dia meninggal pada usia 38 tahun.

Pada masa pendudukan Jepang Sugiyono mendapat pendidikan militer pada Pembela Tanah Air (PETA). Kemudian, dia diangkat menjadi Budanco di Wonosari.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sugiyono yang baru saja kembali dari Pekalongan ditangkap di Markas Korem 072 yang telah dikuasai gerombolan PKI.

Baca juga: 5 Perwira TNI AD Lulus S2 di UI dengan IPK di Atas 3,86

Sugiyono dibunuh di Kentungan, sebelah Utara Yogyakarta dan jenazahnya ditemukan pada 22 Oktober 1965. Lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Demikian profil dan usia para Pahlawan Revolusi yang gugur di peristiwa G-30-S PKI. Gugurnya Pahlawan Indonesia ini memperingati G-30-S PKI maupun peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com