KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang semakin pesat menghadirkan perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia. Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sudah merubah beberapa sektor industri.
Mirisnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan memahami apa itu AI. Melihat situasi ini, Binus University tergerak untuk menyelenggarakan acara “Techno Talk : How AI Transform the World.”
Acara tersebut diselenggarakan di Kampus Binus Anggrek, Jakarta Barat pada 16 September 2023. Acara ini turut mengundang tiga narasumber yang ahli dibidang AI yaitu Prof. Widodo, Dr. Hedi, dan Karol Danutama.
Baca juga: Binus Dirikan Satu University, Biaya Kuliah Rp 6 Juta Per Semester
“AI adalah bidang dari ilmu komputer yang berusaha untuk mengembangkan sistem komputer secara cerdas. Jadi, sistem komputer yang cerdas adalah sistem yang dapat berperilaku seperti layaknya manusia,” kata Widodo selaku Professor Artificial Intelligence Binus University, Sabtu (16/9/2023).
Widodo mengatakan bahwa AI merupakan tiruan dari kecerdasan buatan, kecerdasan artificial. Misalnya, robot memiliki kemampuan mendengar dan melihat akan dimasukkan ke dalam kategori cerdas.
Saat ini, AI dibutuhkan karena dapat membantu pekerjaan manusia memproses sesuatu dengan cepat, seperti mengubah suara menjadi tulisan. Tetapi, manusia juga harus memiliki batasan supaya tidak terlena dan ketergantungan dengan AI.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa AI dapat menggantikan sebagian pekerjaan manusia, seperti pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang dan AI dapat mengerjakannya dengan lebih efisien,” ujar Widodo.
Solusinya, masyarakat perlu menghadirkan pekerjaan-pekerjaan baru agar tidak dikalahkan oleh AI. Selain itu, perlu juga kemampuan terkait bidang ini karena adanya kebutuhan industri. Tetapi, masih banyak SDM yang belum mampu mengoperasikan AI dan teknologi dengan baik.
Baca juga: 10 Jurusan Teknik Informatika Terbaik Indonesia, Ada Binus dan Telkom
Sementara itu, Karol menuturkan tetap dibutuhkan sumber daya manusia untuk merancang sistem-sistem AI.
“Perlu tenaga intelektual manusia untuk menciptakan sistem-sistem tersebut dan menghadirkan perkakas menjadi lebih efisien,” ujar Karol selaku Vice President of Engineering Datasaur.ai
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.