KOMPAS.com - Seiring perkembangan teknologi, semua sudah familiar dengan perangkat elektronik yang canggih seperti ponsel pintar atau gawai.
Bahkan guru atau dosen juga ada yang memperbolehkan siswa/mahasiswa menggunakan gawai untuk menunjang pembelajaran di kelas.
Adapun salah satu pendekatan itu disebut bring your own device (BYOD). Sebenarnya apa itu BYOD?
Dilansir dari laman Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Minggu (10/9/2023), Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) memberikan penjelasannya.
Baca juga: Mahasiswi Unesa Ini Belajar Bahasa Mandarin dari Medsos, Kini Lolos Beasiswa ke China
Menurutnya, BYOD merupakan pendekatan yang memperbolehkan siswa membawa piranti elektronik seperti gadget atau gawai untuk kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Meski demikian, pendekatan ini dikembangkan berdasarkan berbagai permasalahan yang kerap ditemukan dalam kelas pembelajaran atau kuliah era sekarang.
"Siswa atau mahasiswa kesulitan belajar karena guru cenderung menggunakan metode yang monoton, berorientasi pada teori dan tugas-tugas," ujarnya.
Dari permasalahan itu, maka perlu adanya transformasi gaya pengajaran yang lebih menarik dan efektif. Salah satunya bisa menggunakan pendekatan BYOD.
Ada banyak manfaat dari pendekatan tersebut, di antaranya:
1. Siswa belajar bagaimana membuat keputusan terbaik untuk memilih gawai sesuai kebutuhan belajarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.