Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Unesa Ini Belajar Bahasa Mandarin dari Medsos, Kini Lolos Beasiswa ke China

Kompas.com - 04/09/2023, 09:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Belajar bisa dengan berbagai cara. Asalkan ada niat yang kuat, semua bisa diraih dengan mudah hingga mencapai hasil yang diinginkan.

Seperti halnya mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Siti Cholifah.

Dilansir dari laman Unesa, Sabtu (2/9/2023), Ifa, begitu sapaannya jadi mahasiswi Unesa angkatan 2019 baru mulai belajar bahasa Mandarin dari nol setelah masuk dunia kuliah.

Bahkan kecintaannya pada bahasa Mandarin itu muncul ketika dia ikut ospek atau PKKMB jurusan dan tahu informasi mengenai berbagai macam beasiswa ke luar negeri, salah satunya ke China.

Baca juga: Unesa dan Klub Inggris Luncurkan Akademi Sepak Bola

Dari informasi itu memunculkan tekad dan semangat bagi dia untuk mempersiapkan diri dan ingin dapat beasiswa ke China.

Belajar bahasa Mandarin dari nol

Awal mulanya dia belajar untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing, yakni Mandarin sebagai syarat utama beasiswa ke Negeri Tirai Bambu itu.

Ternyata, dia belajar dari nol. Dari yang paling dasar. Sebab, sebelumnya dia tidak memiliki pengalaman belajar bahasa Mandarin.

"Meskipun ambil prodi Mandarin, saya sebenarnya tidak bisa bahasa Mandarin. Peluang beasiswa itu, saya jadikan semangat untuk mempelajarinya," ujarnya.

"Ya belajarnya tentu ikut kursus di Confucius Institute waktu lagi Covid-19 dan belajar bersama teman-teman bahkan lewat YouTube dan media sosial," tutur dia.

Namun kemudian pademi Covid-19 dan menjadikan aktivitasnya terhambat. Dia juga bingung mencari teman untuk belajar dan praktik langsung bahasa Mandarin.

Tapi, dia punya cara sendiri untuk meningkatkan skill bahasa Mandarinnya yakni memanfaatkan salah satu aplikasi yang mempertemukan orang-orang yang belajar bahasa asing.

Dia menggungkan aplikasi Hello Talk yang bisa untuk chat, telepon, video call seperti aplikasi komunikasi pada umumnya.

Baca juga: Pakar Unesa: 5 Kebiasaan Orangtua Bisa Merusak Potensi Anak

"Di sana, ada settingan bahasa. Kita mutual, aku bisa melatih speaking Mandarin bahkan ngobrol bersama orang Tiongkok dan sebagainya," jelasnya.

Dia terus mengejar kualifikasi agar bisa lolos beasiswa tersebut. Apalagi usahanya tersebut didukung orang tuanya.

Meski orangtuanya sempat ragu, karena harus melepas anak perempuannya ke negeri yang jauh tetapi setelah Ifa meyakinkan mereka, akhirnya mendapat restu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com