Stuy yang memiliki sumber daya dan kemampuan lebih banyak dari sekolah-sekolah di Indonesia saja tidak menyebabkan muridnya diterima di Ivy League, seharusnya dapat kita analogikan juga bahwa sekolah favorit di sini pun tidak menyebabkan anak-anak diterima di PTN terbaik.
Siswa SMA favorit lebih banyak diterima di PTN peringkat atas lebih disebabkan kemampuan kecerdasan para muridnya memang sudah sangat baik.
Para ahli pendidikan di sini sebaiknya mulai melakukan penelitian tentang elite illusion sekolah favorit di Indonesia.
Penelitian ini sangat penting karena sejalan dengan tujuan sistem zonasi yang saat ini diterapkan, yaitu pemerataan pendidikan.
Menteri Pendidikan Nadiem Makariem beberapa waktu lalu, menegaskan akan tetap menjalankan sistem zonasi meskipun kebijakan tersebut bukan kebijakannya.
Dengan komitmen Nadiem tersebut, seyogyanya sistem zonasi diperbaiki dan dimitigasi risiko kecurangannya.
Berbagai kecurangan yang dilakukan dan cukup mengobrak-abrik tujuan mulia sistem zonasi selama ini terutama disebabkan oleh keinginan siswa untuk bersekolah di sekolah favorit.
Dengan adanya penelitian yang komprehensif tentang elite illusion sekolah favorit, dan kemudian hasil penelitiannya disosialisasikan kepada masyarakat, diharapkan orangtua memahami bahwa bukan sekolah favorit yang menentukan keberhasilan siswanya.
Akhirnya, orangtua tidak lagi memaksakan anaknya untuk bersekolah di sekolah negeri favorit.
Hasil akhirnya diharapkan pemerataan mutu pendidikan yang menjadi tujuan utama sistem zonasi pun akan lebih mudah tercapai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.