Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Kelas Gratis Kecerdasan Digital di UGM Masih Dibuka

Kompas.com - 29/08/2023, 16:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Guna mencetak talenta muda dibidang digital, Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka kelas mata kuliah kecerdasan digital tentang teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).

Adapun kelas ini dibuka untuk umum dan gratis. Pendaftaran sudah dibuka dan akan ditutup pada 18 September 2023.

Dilansir dari laman UGM, Selasa (29/8/2023), ada 3 kelas yang ditawarkan. Yaitu Kecerdasan Digital Dasar, Kecerdasan Digital Lanjutan, dan Kelas Transformasi Digital dan Pemilu.

Menurut Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi, dalam pembukaan kelas kecerdasan digital di ruang Auditorium Fisipol UGM, Selasa (29/8/2023), hingga kini sudah ada sekitar 1.000 orang yang mendaftar untuk ikut kelas ini.

Baca juga: Ini Cerita Mahasiswi Disabilitas UGM yang Terima Bantuan Kaki Palsu

Dikatakan, pembukaan kelas gratis kecerdasan digital sudah diinisiasi sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya sudah berjalan pembukaan 20 kelas yang diikuti lebih dari 20 ribu peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.

Adanya pembukaan kelas mata kuliah kecerdasan digital ini dalam rangka mencetak talenta digital baru serta mengajak anak muda bisa memanfaatkan peluang transformasi digital yang tengah berkembang sekarang ini.

"Kita ingin mengajak anak muda mengambil manfaat dan menjadi pemenang dari transformasi digital. Jangan sampai kita ketinggalan ketika ada peluang transformasi digital," ujarnya, dilansir dari laman UGM.

Sementara Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani, mengatakan pemerintah mendorong percepatan transformasi digital dengan cara meningkatkan literasi digital yang masih berada di indeks 3,54.

Indeks literasi digital di Indonesia masih 3,54 meningkat dari tahun sebelumnya 3,19, tapi itu belum cukup.

"Perlu ditingkatkan lagi dengan mendorong program peningkatan literasi digital nasional dengan menjangkau seluruh masyarakat, karena transformasi digital tidak boleh ada yang ditinggalkan," katanya.

Sedang Manajer Riset CfDS Fisipol UGM, Agung Tri Nugraha, M.Sc., menyatakan dari hasil survei Bank Dunia tahun 2018 selama rentang waktu 15 tahun, Indonesia membutuhkan sedikitnya 9 juta talenta digital baru.

Oleh karena itu, setiap tahunnya Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital baru.

"Sedangkan perguruan tinggi kita hanya meluluskan sekitar 100-200 ribu saja sehingga ada gap 400-500 ribu talenta digital yang dibutuhkan," urainya.

Maka dari itu, untuk mengisi kebutuhan tenaga talenta digital, perguruan tinggi perlu memberikan pendidikan formal dan pelatihan vokasional.

"Pemerintah tidak bisa berjalan sendirian karena ada gap besar yang harus kita isi," tegasnya.

Influencer medsos, Danang Giri Sadewa, mengatakan transformasi digital sekarang ini membuka keterbukaan peluang kerja baru.

Menurutnya, keterbukaan informasi dan kemudahan teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh siapa saja.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Bahayanya Sampah jika Dibakar

"Kita sangat butuh peningkatan kecerdasan digital karena banyak potensi yang perlu dikembangkan. Bila kita tidak cerdas secara digital maka kita akan ketinggalan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com