Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mahasiswa Muhammadiyah Lulus Kuliah S1 Tanpa Skripsi, Ini Ceritanya

Kompas.com - 22/08/2023, 15:07 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lulus kuliah tanpa skripsi.

Hal itu berkat produksi film berjudul "Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku Selalu" yang meraih penghargaan Honorable Mention dalam ajang Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2023 di Amerika Serikat.

Baca juga: Cerita Paskibraka Lilly Wenda, Awalnya Bukan Pembawa Baki Bendera

Tiga mahasiswa berprestasi tersebut adalah Chu Livia Christine Wijaya, Muhammad Ammar Nashshar Yusuf, dan Kiki Rahma Ardiansyah. Ketiganya berhasil menyelesaikan studi dan lulus tanpa skripsi.

Chu Livia Christine Wijaya mengatakan, film ini juga masuk seleksi di Lift-Off Filmmaker Sessions by Lift-Off Global Network 2023.

Menariknya, film yang diterjemahkan dalam bahasa inggris menjadi "Not Dead, I Remain Mine Always" itu membuat Chuli dan dua rekannya, yakni Muhammad Ammar Nashshar Yusuf (sebagai director of photography) dan Kiki Rahma Ardiansyah (sebagai sutradara) lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi UMM lewat jalur non-skripsi dan prestasi.

"Senang dan bersyukur pastinya. Lewat penghargaan ini film kami dihargai dan diakui oleh dunia. Ini juga sebagai pembuktian bahwa anak UMM memang bisa berprestasi di taraf internasional. Pihak UMM juga sangat mengapresiasi capaian ini dengan memberikan kelulusan lewat jalur non-skripsi," kata dia dikutip dari laman Muhammadiyah, Selasa (22/8/2023).

Dia menjelaskan, sinopsis film tersebut menceritakan tentang perempuan muda bernama Sukma (14 tahun) yang dijodohkan oleh orangtuanya dengan orang kaya dari kota.

Seminggu sebelum hari pernikahannya, Sukma mencari cara agar terhindar dari pernikahan yang tidak diinginkan tersebut.

Di mana pilihannya antara seperti menunggu waktu kematiannya tiba atau mencoba lari dari kematiannya itu sendiri.

"Anak perempuan punya kesempatan bersekolah dan berpendidikan tinggi. Film ini memiliki pesan kuat dalam kasus pernikahan dini di Indonesia. Bagi sebagian orang, pernikahan dini mungkin menyelesaikan masalah, apalagi dari aspek ekonomi. Justru ada dampak negatif terhadap anak yang dipaksa menikah dini. Baik dari segi fisik hingga mental," jelas dia.

Chuli menyampaikan proses produksi film ini dilakukan selama empat hari yang lokasinya mengambil latar tempat di Kota Malang, Kota Batu, Pujon Kidul, dan pantai Malang Selatan.

Baca juga: Binus Dirikan Satu University, Biaya Kuliah Rp 6 Juta Per Semester

Namun, persiapan dari mulai penulisan naskah sampai final draft, reading, dan pencarian talent yang ada pada pra-produksi dibutuhkan waktu sebulan. Ditambah pasca produksi sekitar 4-5 bulan lamanya.

"Saya dan dua rekan saya, sebelumnya juga sering memproduksi film bersama teman-teman lainnya yang tergabung dalam "Meraki Visual". Alhamdulillah, film-film yang kami buat sebelumnya juga mendapatkan banyak penghargaan," tutur dia.

Misalnya, film Bumi yang berhasil meraih Best Director, Actor, dan Views dalam ajang Indodax Short Film Festival dan film Persembahan Untuk Jiwa yang berhasil meraih juara tiga dalam lomba Movie Production Club (MPC) Film Festival 2021.

Lalu, film Rekah yang berhasil meraih juara satu dalam lomba Yamaha Film Festival 2021 dan film Samparan berhasil masuk 15 besar Indodax Short Film Festival 2022.

Dia berharap, film "Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku Selalu" ini bisa memberikan pesan baik untuk para penonton.

Dia menambahkan, film itu diharapkan bisa mendapatkan penghargaan lainnya.

Baca juga: Maudy Ayunda Buka Program Beasiswa bagi Mahasiswa S1, Ayo Daftar

"Pesan untuk teman-teman yang masih ragu untuk berkarya yaitu coba saja dulu, coba saja dulu, mulai aja dulu, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada nasib karya yang kita buat," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com