Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Sekolah Cikal: Ini 3 Rekomendasi Penyelesaian Isu Wisuda TK-SMA

Kompas.com - 17/07/2023, 14:33 WIB
Albertus Adit

Penulis

3. Setiap sekolah perlu menyesuaikan kembali cara selebrasi kelulusan sesuai jenjangnya dengan kunci utamanya tidak berlebihan.

Setelah merekomendasikan dua hal di atas, satu rekomendasi lagi yang disampaikan Tari yakni penyesuaian cara atau bentuk selebrasi kenaikan jenjang atau kelulusan yang diselenggarakan oleh sekolah.

Setelah sekolah sudah merefleksikan tujuan dari acara selebrasi itu untuk murid, maka selanjutnya adalah penyesuaian jalurnya dan alurnya.

Misalnya Prasekolah butuhnya seperti apa? Mereka butuh a warm environment, intimate event.

"Di Cikal misalnya saat moving up ceremony Pre-kindie, kami menggelar acaranya itu tidak di gedung tetapi di sekolah, acaranya tetap informal tapi warm. It is how the vibes yang kita buat sesuai level. Kita sesuaikan acaranya dengan konteks level anak-anak," jelasnya.

Dari seluruh penjelasan Tari, ia pun menutup dengan penjelasan bahwa sebenarnya momen selebrasi kenaikan level anak di jenjang pendidikan yang ia jalankan atau kelulusan anak itu tidak salah untuk dirayakan atau diabadikan.

Hal yang menjadi salah dan menjadi kontroversial saat ini adalah cara menjalankan dan menampilkannya.

"Bagi saya, selebrasinya itu tidak salah, mungkin showcase-nya yang salah. Selebrasi anak atas pencapaiannya yang diraih tidak salah. Sekolah mau membentuk cara selebrasi seperti apa itu lah yang harus dipikirkan," katanya.

Baca juga: 3 Refleksi Penerapan Pameran Karya sebagai Asesmen Belajar Murid di Sekolah Cikal

"Sederhananya tepuk tangan itu sebuah selebrasi. Tapi kalau sekolah memilih selebrasi berlebihan dengan pakai toga dan lain sebagainya itu yang perlu direviu. Sekolah bisa belajar konsekuensi sosialnya. Jadi, akhirnya, jawab dulu pertanyaan pertama, kegiatan selebrasi ini buat siapa. And then everything fall into places based on the answers," tutup Tari Sandjojo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com